Bisnis.com, JAKARTA — CEO Lippo Group, James Riady memastikan tidak akan ada satu orang pun yang bakal dirugikan dari pengembangan proyek hunian vertikal Meikarta yang berlokasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
James menyebut pihaknya telah terikat perjanjian dengan hampir lebih dari 20.000 konsumen Meikarta yang telah melakukan pembelian secara inden. Di mana, saat ini konstruksi proyek tersebut dipastikan masih terus bergulir.
"Di dalam penyelesaian ini itu ada satu kesepakatan antara semua pembeli yang membeli hampir 20.000-an yang sepakat bahwa tidak ada orang yang dirugikan. Tidak ada satu pihak pun yang dirugikan," kata James saat ditemui di Kompleks Meikarta, Selasa (22/7/2025).
James menegaskan memang proses serah terima kunci unit apartemen mengalami keterlambatan selama 2-3 tahun dari target yang semula ditetapkan rampung pada tahun ini.
Meski demikian, dia memastikan bahwa keterlambatan serah terima kunci tersebut telah disetujui oleh para konsumen. Di mana, proses serah terima kunci ditargetkan bakal rampung sepenuhnya pada 2027.
Pada saat yang sama, James menyebut aduan permohonan pengembalian dana yang disampaikan oleh sejumlah konsumen Meikarta ke Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) hanya mencerminkan sekitar 0,2% dari total pembeli.
Baca Juga
"Pertama masuk ke kementerian 34 kasus itu mencerminkan 0,2% dari total penjualan. Jadi bukan 50% bukan 60% bukan 10% hanya 0,2% sampai sekarang pun akhirnya menjadi 132 kasus kan itu pun juga tidak sampai 1% [dari 20.000 unit]," ujarnya.
Sebelumnya, Entitas usaha Lippo Group yakni PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) memastikan pembangunan proyek hunian vertikal Meikarta yang berlokasi di Kabupaten Bekasi bakal rampung pada 2027.
Corporate Secretary LPCK, Peter Adrian menjelaskan bahwa seluruh pembangunan unit Meikarta ditargetkan selesai tepatnya pada Juli 2027. Di mana, saat ini proses konstruksi masih terus berlangsung.
“Pembangunan Apartemen Meikarta sedang berjalan dan akan diselesaikan secara bertahap sampai dengan bulan Juli 2027,” jelas Peter dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (28/4/2025).
Peter menyebut, hingga saat ini proses konstruksi tidaklah terkendala masalah material. Dia juga menyebut proses pembangunan tengah dalam penyelesaian dan berjalan sesuai target.
