Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Kritik Jokowi Lebih Pentingkan Infrastruktur Dibandingkan SDM, Cek Datanya

AHY mengkritik Presiden Jokowi yang dinilai lebih mementingkan pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan pembangunan SDM.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berbicara di Gedung DPP Demokrat, Senin (3/4/2023). JIBI/Bisnis-Szalma Fatimarahma
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berbicara di Gedung DPP Demokrat, Senin (3/4/2023). JIBI/Bisnis-Szalma Fatimarahma

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melontarkan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai lebih mementingkan pembangunan infrastruktur dibandingkan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) ini menyatakan bahwa fokus pembangunan pemerintah tidak boleh mengesampingkan pembangunan SDM. Indeks pembangunan manusia dinilai perlu terus untuk ditingkatkan seiring dengan pembangunan infrastruktur.

“Sudah sepatutnya mengutamakan pembangunan manusia, dibandingkan pembangunan yang sifatnya serba benda. Pembangunan infrastruktur itu penting, dibutuhkan tapi jangan sampai menomor sekiankan pembangunan manusia,” kata AHY dalam puncak perayaan milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera, Sabtu (20/5/2023).

Lantas, seperti apa perkembangan indeks pembangunan manusia sejak masa pemerintahan Presiden Jokowi pada 2014 sampai dengan saat ini?

Indeks pembangunan manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Terdapat 3 dimensi yang membentuk IPM yaitu adalah umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Melansir data Badan Pusat Statistik, tren IPM pada masa pemerintahan Presiden Jokowi tercatat terus mengalami peningkatan. Catatan IPM nasional terus meningkatkan tiap tahunnya.

Pada tahun pertama jabatannya di 2014, tingkat IPM nasional tercatat 68,9 persen. Catatan itu berhasil ditingkatkan pada 2015 menjadi 69,55 persen pada 2015 dan 70,18 persen pada 2016.

Kendati tidak meningkat secara signifikan, Jokowi terus meningkatkan IPM nasional pada 2017 menjadi 70,81 persen, dan 71,39 persen pada 2018, serta 71,94 persen pada akhir masa jabatan periode pertamanya pada 2019.

Setelah secara konsisten meningkatkan IPM pada 5 tahun pemerintahan pertamanya, Jokowi melanjutkan peningkatan IPM pada 2020 menjadi 71,94 persen dan pada 2021 menjadi 72,29 persen, serta 72,91 persen pada 2022.

Sementara itu, berdasarkan data human development report yang dirilis United Nation Development Programme (UNDP) pada 2021, Indonesia masih termasuk dalam negara dengan pembangunan manusia yang menengah dengan peringkat 114.

UNDP mencatat, IPM Indonesia masih berada jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan Asean yakni Singapura yang berada pada peringkat 12, Malaysia pada peringkat 62, dan Thailand pada peringkat 64 yang termasuk pada kategori negara dengan pembangunan manusia yang tinggi.

Namun, laporan UNDP tersebut menjelaskan bahwa, tren IPM Indonesia sejak 2010–2021 mengalami capaian yang cukup baik. Capaian IPM Indonesia berhasil naik 3 peringkat pada periode tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper