Bisnis.com, JAKARTA - Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan menggunakan pencegah kebisingan atau sound barrier untuk meredam emisi suara yang dihasilkan oleh operasional kereta. Tingkat kebisingan kereta dapat ditekan hingga ke kisaran 19 desibel (db) dari sekitar 49 db hingga 69 db.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi memaparkan pemasangan sound barrier merupakan salah satu langkah operator untuk menerapkan konsep layanan KCJB yang ramah lingkungan.
Dia menjelaskan, pada saat beroperasi, KCJB akan menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan sekitar 49- 69 db. Sementara itu, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan mengatur tingkat kebisingan di sekitaran pemukiman maksimal 55 db.
Selain itu, WHO menetapkan bahwa kebisingan yang sudah melebihi 65db sudah termasuk dalam kategori polusi suara.
Untuk mencapai standar yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan WHO, maka KCIC melakukan pemasangan sound barrier berbahan acrylic untuk mengurangi kebisingan sebesar 30db.
“Setelah dilakukan pemasangan sound barrier, maka tingkat kebisingan KCJB menjadi 19-39 db,” jelas Dwiyana dalam keterangan resminya, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga
Sepanjang trase KCJB terdapat 60 kilometer sound barrier yang akan dipasang pada jalur yang dekat dengan pemukiman. Produksi material ini telah selesai 100 persen yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemasangan. Dwiyana menuturkan, proses pemasangan terus dikebut pengerjaannya dengan tetap memastikan ketelitian dan keamanannya.
Dia melanjutkan, KCIC akan terus memperhatikan kenyamanan serta kepedulian pada lingkungan yang dilalui oleh trase KCJB. Kehadiran KCJB di Indonesia diharapkan dapat berlangsung dengan lancar tanpa menimbulkan ketidaknyamanan di tengah-tengah masyarakat.
“Tidak hanya fokus di operasional, KCIC juga selalu memperhatikan keberlangsungan wilayah yang dilalui oleh KCJB. Dengan dipasangnya sound barrier tersebut, kenyamanan dan ketentraman lingkungan sekitar trase KCJB tidak akan terganggu oleh suara kereta api cepat yang melintas,” ujar Dwiyana.
Keberadaan Kereta Api Cepat pertama di Indonesia ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak orang dengan tetap memperhatikan sustainability dari wilayah yang dilalui. Dia mengatakan pemasangan sound barrier akan mengurangi gangguan atau polusi suara yang ada sehingga seluruh masyarakat di trase KCJB tetap dapat beraktivitas dengan nyaman.
