Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsensus Ekonom Meleset, Ini Penyebab Ekonomi RI Tumbuh 5,03 Persen Kuartal I 2023

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2023 berada di atas data konsensus ekonom Bloomberg.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023/youtube BPS
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023/youtube BPS

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kondisi perekonomian Indonesia stabil dengan tumbuh 5,03 persen year-on-year (yoy) pada kuartal I/2023, lebih tinggi dari capaian kuartal IV/2022 sebesar 5,01 persen (yoy).

Pertumbuhan tersebut di atas data konsensus ekonom Bloomberg. Estimasi rata-rata pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 berada di angka 4,98 persen. Para ekonom sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik sejalan dengan perlambatan ekonomi global.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan berdasarkan lapangan usaha, sektor industri masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Keseluruhan sumber pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2023 yang sebesar 5,03 persen [yoy] kalau diuraikan, dari industri pengolahan memberi sumbangan sebesar 0,92 persen,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (5/5/2023).

Selain industri, sektor perdagangan, pertambangan, pertanian, dan konstruksi tumbuh positif. Kelima sektor tersebut menyumbang 65,02 persen dari produk domestik bruto (PDB) kuartal I/2023.

Tercatat sektor industri pada kuartal pertama ini tumbuh di 4,43 persen (yoy) dengan kontribusi terhadap perekonomian sebesar 18,57 persen.

Sementara itu, sektor perdagangan dan pertambangan masing-masing tumbuh 4,89 persen dan 4,92 persen (yoy).

Untuk pertanian dan konstruksi hanya tumbuh 0,34 persen dan 0,32 persen (yoy), namun berkontribusi cukup tinggi pada perekonomian Indonesia yang masing-masing sebesar 11,77 persen dan 9,88 persen.

Sektor informasi dan komunikasi jug amencatatkan pertumbuhan paling tinggi, yaitu mencapai 15,93 persen (yoy), diikuti sektor akomodasi dan makan minum sebesar 11,55 persen.

Kedua sektor tersebut meski tumbuh cukup tinggi, terhadap pertumbuhan ekonomi masing-masing 5,56 persen dan 2,46 persen, lebih rendah kontribusinya dari sektor industri.

Berdasarkan komponen pengeluaran, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi terbesar masih berasarl dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,54 persen (yoy).

Di samping konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga menjadi salah satu penyumbang utama pertumbuha nekonomi pada kuartal I/2023, yaitu tumbuh sebesar 2,11 persen (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper