Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan mulai membangun bandar udara VIP untuk digunakan sebagai akses ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Infrastruktur tersebut disebutkan akan mulai dibangun pada bulan depan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pihaknya bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membuat sebuah pembahasan terkait dengan rencana pembangunan bandara VIP di IKN Nusantara.
"Kita akan mencari kontraktor terbaik, Mei sudah bisa efektif, lokasinya 10 km dari IKN," ujarnya dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jumat (24/3/2023).
Budi mengatakan, pada pekan lalu, pihaknya telah bertemu dengan sejumlah negara yang menyatakan minatnya terhadap pembangunan IKN Nusantara. Negara-negara tersebut, di antaranya Korea Selatan, India, dan Jepang.
Menurutnya, pembangunan bandara tersebut dapat dilakukan lebih dulu oleh pemerintah. Setelah pembangunan selesai, pengelolaan bandara tersebut dapat ditawarkan kepada investor.
"Bandara sebenarnya bisa saja awal melakukan investasi setelah itu investor masuk ke dalamnya," ungkapnya.
Baca Juga
Selain bandara, Budi Karya mengungkapkan, peluang investasi yang juga dilirik oleh investor asing adalah pembangunan kereta api di IKN Nusantara.
Dia menuturkan, proyeksi populasi yang diprediksi akan mencapai 2 juta orang di IKN Nusantara dilirik sebagai sebuah peluang bagi para investor untuk membangun moda transportasi kereta api dengan jenis roda karet.
Budi Karya menjelaskan kereta api tersebut nantinya akan melengkapi fasilitas prasarana yang dibangun di IKN Nusantara. Jalur kereta api akan dibangun mulai dari Balikpapan yang terbentang sejajar dengan jalan tol yang saat ini tengah dibangun pemerintah.
"Kami sudah merencanakan itu, tidak harus selesai 2024, tapi trasenya sudah dikirimkan surat ke PUPR agar ada jalan yang bersejajar dengan jalan tol kita tinggal membebaskan 10-15 km yang masuk Balikpapan sehingga warga Balikpapan dan IKN ini mudah, nah kalau jaraknya itu 40 km maka dengan kecepatan 80 km kurang dari 1 jam antara Balikpapan dan IKN," jelasnya.