Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengejar target penyelesaian Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku di IKN agar dapat segera dimanfaatkan tahun 2023 ini.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan pembangunan 2 infrastruktur SDA tersebut guna memenuhi kebutuhan air baku di IKN Nusantara, sekaligus pengendali banjir.
"Setelah pembangunan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku selanjutnya disiapkan pompa air bakunya secara bertahap,” kata Jarot dalam keterangan resminya, Minggu (19/3/2023).
Adapun, pada tahun 2023, PUPR akan menyiapkan pompa air baku dari bendungan dengan kapasitas 300 liter per detik. Sedangkan, untuk pompa air baku intake Sungai Sepaku pada tahap awal akan diiapkan 4 pompa air dengan kapasitas 600 liter per detik.
"Yang akan dioperasikan sebanyak 3 pompa dan satu pompa sebagai cadangan," ujarnya.
Di samping itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Harya Muldianto menerangkan progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang telah mencapai 86,56 persen dan ditargetkan dapat mulai diisi air (impounding) pada Juni 2023.
Baca Juga
Sebagai informasi, Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter per detik, sebanyak 2000 liter per detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter per detik untuk Balikpapan.
"Selain bendungan, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan Intake Sungai Sepaku berkapasitas 3000 liter per detik," terang Harya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Intake Sungai Sepaku ini dibangun dengan konsep Bendung Gerak (obermeyer) dan memiliki lebar bendung 117,2 meter, serta tinggi bendung 2,3 meter.
"Intake Sungai Sepaku dibangun untuk menyediakan air baku sebesar 3.000 liter per detik yang kami kerjakan mulai dari Oktober 2021, sampai dengan April 2023 nanti. Saat ini progres fisiknya sudah sebesar 92,23 persen,” tuturnya.
Adapun, pekerjaan pembangunan meliputi tubuh bendung (main dam), dinding bendung, feeder canal, kantong lumpur, dinding hilir dan hulu, pekerjaan apron, kolam olak, serta pekerjaan Building Information Modelling (IBM).