Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengantisipasi naiknya harga bahan pokok di masyarakat, termasuk minyak goreng curah menjelang Ramadan.
Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Kasan, mengatakan, pemerintah sudah menambah pasokan minyak goreng curah menjadi 450.000 ton per bulan untuk tiga bulan, mulai Februari hingga April 2023, dari sebelumnya 300.000 ton per bulan.
“Jadi 1 Februari kita tambah jadi 450.000 ton per bulan, tadinya 300.000 ton, itu komitmen dari pada eksportir dan produsen sampai nanti bulan April,” kata Kasan dalam podcast bertajuk ‘Siasat Kendalikan Harga Pangan Menjelang Ramadan’ di kanal Youtube Bisniscom, dikutip Minggu (5/2/2023).
Agar tambahan minyak tersebut dapat tepat sasaran, Kemendag telah membentuk tim pengawas guna memastikan distribusi minyak goreng sesuai dengan jalur yang ditetapkan, yaitu dari produsen ke D1 atau distributor 1, distributor 2 atau pengecer, hingga ke pasar tradisional.
Perlu diketahui, pemerintah menutup penyaluran melalui online, termasuk ritel modern, lantaran minyak goreng curah, termasuk Minyakita ditargetkan untuk konsumen berpendapatan menengah ke bawah.
Kemendag juga membatasi pembelian minyak goreng curah. Untuk produk Minyakita, konsumen hanya boleh membeli maksimal 2 liter, sedangkan minyak goreng curah maksimal 10 kg.
Sementara itu, pemerintah masih mempertimbangkan apakah kebijakan tersebut akan berubah atau justru berlanjut setelah Ramadan. Kemendag bersama dengan k/l terkait akan terus melakukan evaluasi setiap hari.