Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis logistik pada tahun ini diprediksi bakal mendapatkan cuan dengan memanfaatkan momentum tahun politik.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Mohammad Feriadi mengatakan perusahaan logistik dapat memanfaatkan pengiriman barang – barang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Barang – barang tersebut seperti kotak suara, kertas suara, alat peraga, dan lainnya.
“Ini sangat potensial karena pemilihan umum kan termasuk hajatan negara,” jelasnya saat dihubungi, Jumat (17/2/2023).
Dia melanjutkan kemunculan potensi pengiriman barang – barang keperluan pemilu juga akan mendiversifikasi sumber penerimaan perusahaan yang umumnya berasal dari sektor ecommerce.
Seiring dengan hal tersebut, Asperindo menyarankan perusahaan – perusahaan logistik untuk mempersiapkan seluruh fasilitas pendukung. Feriadi menuturkan sarana dan prasarana terkait amat penting untuk memastikan kelancaran pengiriman.
Selanjutnya, dia juga memprediksi jumlah pengiriman barang selama masa Ramadan dan Lebaran akan mengalami kenaikan dibandingkan tahun – tahun sebelumnya. Meski demikian, Asperindo tidak dapat memprediksi potensi pertumbuhan selama periode ini.
Baca Juga
“Cukup sulit diprediksi, tetapi prediksi kami tidak jauh berbeda karena kondisi pascapandemi belum terlalu pulih benar,” imbuhnya.
Sebelumnya, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) optimistis tren pertumbuhan ekonomi nasional yang positif dapat berlanjut pada tahun ini. Pertumbuhan tersebut juga akan berimbas pada meningkatnya sektor bisnis logistik.
Ketua DPW ALFI DKI Jakarta, Adil Karim mengatakan situasi ekonomi nasional yang tumbuh positif pada 2022 diharapkan akan terus berlanjut tahun ini. Dia mengatakan, program hilirisasi industri di dalam negeri akan mendorong sekaligus menggeliatkan aktivitas rantai pasok produk-produk dalam negeri.
“Penguatan industri domestik sangat berperan dalam menangkal isu ancaman resesi perekonomian global pada tahun ini,” jelas Adil.
Seiring dengan hal tersebut, penguatan lini industri dan tingkat konsumsi domestik perlu dijaga, termasuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri yang masif. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung efisiensi sektor transportasi dan logistik yang akan berimbas positif terhadap daya saing produk nasional.
Dia mengatakan, aktivitas dunia usaha termasuk sektor bisnis logistik di Indonesia kembali bergerak tumbuh pada 2022 lalu. Hal ini seiring dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,31 persen.
"Di DKI Jakarta saja, mulai tumbuh dan bermunculan perusahaan-perusahan baru di sektor logistik sejak awal tahun 2023 ini. Fenomena itu dapat kami lihat dengan bergabungnya sejumlah perusahaan forwarder dan logistik di DKI tersebut menjadi anggota ALFI," ucapnya.