Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Baik dari China, Aktivitas Manufaktur dan Jasa Melonjak pada Januari 2023

Biro Statistik Nasional melaporkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur naik menjadi 50,1 pada Januari 2023.
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen
Pekerja mengenakan masker di pabrik milik Yanfeng Adient Seating Co. di Shanghai, China, Senin (24/2/2020)./Bloomberg-Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas Manufaktur dan jasa China kembali berekspansi pada bulan Januari 2023 seiring dengan pembukaan kembali perekonomian dengan meninggalkan strategi Zero Covid. 

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (31/1/2023), Biro Statistik Nasional melaporkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) sektor manufaktur naik menjadi 50,1 dari 47 pada Desember, sejalan dengan perkiraan para ekonom.

Sementara itu, PMI nonmanufaktur naik menjadi 54,4 dari 41,6, melampaui ekspektasi ekonom sebesar. Ekspansi ini merupakan yang pertama setelah empat bulan berturut-turut mengalami kontraksi.

Seperti diketahui, angka PMI di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi aktivitas, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Kepala ekonom Guotai Junan International Holdings Zhou Hao mengatakan pembukaan kembali aktivitas secara signifikan telah menopang perekonomian, terutama di sektor jasa.

“Saat-saat paling gelap telah berlalu dan pasar siap untuk menyambut pemulihan ekonomi yang cepat di China." kata kepala Hao seperti dikutip Bloomberg.

Peningkatan aktivitas Januari merupakan kabar baik untuk ekonomi dunia yang sedang mendingin dan akan bergantung pada pemulihan China pada tahun 2023 untuk mengimbangi risiko perlambatan ekonomi dan resesi.

Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,9 persen, kenaikan pertama dalam satu tahun terakhir, bersamaan dengan kenaikan estimasi ekspansi China. IMF juga memperkirakan ekonomi China akan tumbuh 5,2 persen pada 2023.

Meskipun aktivitas China biasanya melambat selama festival musim semi karena banyak orang pulang kampung untuk bertemu keluarga, tahun merupakan tahun pertama orang dapat dengan bebas bepergian di seluruh negeri karena China meninggalkan aturan Zero Covid yang ketat pada akhir 2022. 

Perjalanan liburan kemungkinan belum pulih ke tingkat sebelum pandemi tahun 2019. Namun, data terbaru menunjukkan adanya lonjakan jumlah perjalanan yang dilakukan selama sepekan terakhir. Selain itu, tempat-tempat wisata hingga bioskop kembali dibanjiri pengunjung.

Sub-indeks yang mengukur aktivitas layanan jasa melonjak menjadi 54 dari 39,4. Ini menunjukkan bahwa penduduk cenderung lebih ingin melakukan perjalanan dan membelanjakan uang selama musim liburan setelah terkekang oleh aturan ketat selama tiga tahun terakhir.

Sementara itu, sub-indeks sektor ketenagakerjaan nonmanufaktur meningkat menjadi 46,7 dari 42,9, level tertinggi dalam lima bulan terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper