Bisnis.com, JAKARTA - Pasokan ruang perkantoran di Central Business District (CBD) Jakarta masih melimpah atau oversupply. Namun, di tahun ini akan ada tambahan pasokan baru yang diproyeksikan masuk ke pasar.
Sekretaris Jenderal Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie, subsektor perkantoran menjadi salah satu properti yang masih sulit untuk bangkit. Pasalnya, proyek properti seperti rumah, ritel, atau hotel kini telah kembali bergairah.
"Tapi, perkantoran dan apartemen ini masih lemah, kami perkirakan sampai 2 tahun lagi masih perlu lihat pertumbuhannya seperti apa," kata Hari, dikutip Jumat (13/1/2023).
Data Colliers Indonesia, sepanjang 2022 supply gedung perkantoran bertambah dengan kehadiran 3 gedung kantor di Central Business District (CBD) yaitu PNM Tower (Office One) dan Menara BRI. Adapun, total pasokan ruang kantor di CBD sebesar 7,04 juta meter2 dengan tingkat hunian sebesar 74,7 persen.
Permintaan masih melemah karena kondisi ekonomi yang tidak pasti sehingga banyak perusahaan lebih memilih menetap di kantor lama untuk menghemat biaya ruang. Terlebih, konsep hybrid system masih akan terus diterapkan oleh sejumlah perusahaan.
Head of Research Colliers Ferry Salanto mengatakan sentimen negatif jelang tahun politik juga akan memperlambat penyerapan kantor. Saat ini pengembang tengah berupaya meningkatkan penyerapan pada semester I/2023.
Baca Juga
Namun, dia melihat peluang di mana perusahaan berbasis bsinis teknologi, seperti IT dan pusat data diharapkan dapat tumbuh lebih lanjut. Perusahaan energi terbarukan, baik domestik maupun internasional, akan terus membutuhkan lebih banyak kantor ruang meskipun permintaan relatif masih kecil.
Colliers memproyeksi pasokan kumulatif akan meningkat 2 persen per tahun pada 2023-2025. Pada tahun 2023, terlihat ada 5 proyek yang tengah dikerjakan di area CBD Jakarta. Dengan pasokan tambahan yang besar pada tahun 2023, kekosongan diperkirakan akan naik sekitar 2 basis poin.
"Namun, kekosongan secara keseluruhan diperkirakan turun sebesar 0,1 basis poin per tahun antara tahun 2023 dan 2025," tambahnya.
Dari sisi harga sewa, Colliers belum melihat waktu yang tepat untuk menaikkannya, sehingga pengembang harus merencanakan dengan hati-hati jika berniat menaikkan sewa. Namun, harga sewa diperkirakan akan naik
5-6 persen per tahun dari 2023 hingga 2025.
Berikut ini 5 Gedung Perkantoran Baru di CBD Jakarta
1. T Tower di Gatot Subroto seluas 24.000 meter persegi yang dibangun oleh pengembang Sadini Arianda
2. Rajawali Place (St Regis Office Tower) di Rasuna Said seluas 40.000 meter persegi yang dibangun oleh Rasuna Said
3. Autograph Tower (within Thamrin Nine Complex) di Thamrin seluas 84,267 meter persegi yang dibangun oleh pengembang Putra Gaya Wahana
4. Luminary Tower (within Thamrin Nine Complex) di Thamrin seluas 40.565 meter persegi yang dibangun oleh Putra Gaya Wahana
5. Jakarta MORI Tower di Sudirman seluas 96.000 meter persegi yang dibangun oleh MORI Building