Bisnis.com, JAKARTA - Maraknya penjualan secondary house atau rumah seken di kawasan elite Jakarta masih akan berlanjut. Namun, harga jual diprediksi akan merangkak naik seiring pulihnya daya beli konsumen.
Padahal, semenjak pandemi Covid-19 berlangsung, harga jual rumah seken di kawasan Jakarta terus mengalami penurunan akibat pasokan yang meningkat, tapi permintaan sedikit.
Ketua DPD Arebi DKI Jakarta, Clement Francis, mengatakan tren harga rumah seken murah di kawasan orang elit seperti Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk (PIK), Menteng, dan Kelapa Gading tidak akan berlanjut pada 2023.
"Yang kemarin menjual itu sebagian besar udah laku, malah sekarang harga pun juga sudah naik karena daya beli sudah meningkat," kata Clement saat dihubungi, Kamis (29/12/2022).
Sementara itu, penjualan rumah seken di kawasan elit Jakarta masih akan berlanjut didukung oleh peningkatan daya beli dan pulihnya kepercayaan tingkat konsumsi yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini.
Menurutnya, penjualan rumah seken murah disebabkan menurunnya daya beli masyarakat selama 2 tahun belakangan ini. Konsumen cenderung menunda pembelian maupun investasi properti.
"Jadi mereka yang beli ini pasti punya kebutuhan dan yang menunda untuk membeli properti ataupun investasi sekarang ini sudah mulai lagi membeli karena mereka lihat kondisi ekonomi Indonesia semakin kondusif," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, penjualan rumah seken di platform jual beli Rumah123.com pada November 2022 menunjukkan harga yang cukup kompetitif di kawasan elit di Jakarta. Misalnya, rumah di Pondok Indah dengan harga jual sekitar Rp44 miliar untuk rumah 2 lantai, 4 kamar tidur, 2 kamar mandi.
Sama halnya di daerah Kelapa Gading, rumah mewah dijual dengan harga di kisaran Rp30 miliar ke atas untuk rumah 2 lantai dengan 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi.
Sementara itu, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, harga jual rumah seken mewah berada di kisaran Rp50 miliar untuk rumah 2 lantai 4 kamar dan 3 kamar mandi.
Clement menegaskan, harga jual tersebut bukan berarti 'diobral murah', melainkan adanya ketidakseimbangan antara demand dan supply. Namun, dia memastikan saat ini daya beli telah pulih dan harga jual kembali seperti semula.
"Kami sih percaya dengan tingkat kepercayaan publik semakin meningka maka penjualan akan meningkat juga tahun 2023 ini, walaupun banyak di isu-isu resesi tetapi itu masih jauh lah," ungkapnya.