Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena penjualan rumah secondary atau rumah seken di kawasan elit Jakarta marak terjadi di sepanjang 2022. Bahkan, tak sedikit rumah mewah yang diobral murah oleh pemiliknya.
Country Manager Rumah123.com Maria Herawati Manik membenarkan bahwa beberapa rumah seken yang banyak dijual biasanya berada di kawasan elit, seperti Pondok Indah, Menteng, dan Kelapa Gading.
Penjualan rumah seken di platform jual beli Rumah123.com menunjukkan harga yang cukup kompetitif di kawasan elit tersebut. Misalnya, di Pondok Indah dengan harga jual dikisaran Rp3,9 miliar-Rp44 miliar.
Sama halnya di daerah Kelapa Gading, rumah mewah dijual dengan harga kisaran Rp9,59 miliar-Rp30 miliar ke atas. Sementara itu, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, harga jual rumah seken mewah berada dikisaran Rp12 miliar-Rp50 miliar.
Maria menerangkan, secara year-to-date, terjadi peningkatan secara pasokan pada tiga area tersebut, Kelapa Gading sebesar 23,6 persen, Menteng sebesar 31 persen, dan Pondok Indah sebesar 3,3 persen.
"Secara harga terjadi peningkatan sebesar 4,2 persen di area Kelapa Gading, 9,8 persen di area Menteng, dan -1,0 persen di area Pondok Indah," ujarnya, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga
Dari segi permintaan, tren peningkatan di area tersebut terjadi pada Mei hingga Agustus 2022. Di daerah Kelapa Gading permintaan tumbuh 3 persen-36 persen, Menteng sebesar 19 persen-23 persen, dan Pondok Indah 6 persen-21 persen.
"Kisaran harga rumah di tiga area ini rata-rata berada di Rp3-Rp5 miliar, atau produk properti premium hingga mewah yang menyasar konsumen dari kelas middle upper," imbuhnya.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit mengatakan, fenomena tersebut didorong oleh tingginya kebutuhan dana cash saat ini.
"Pemilik-pemilik rumah di kawasan elit itu kan ada pengusaha yang membutuhkan cash makanya dia harus menjual rumahnya dengan harga di bawah harga pasar," kata Panangian saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).
Di sisi lain, dia juga melihat ada motif lain, yakni keinginan pemilik rumah untuk pindah ke hunian yang lebih kecil atau ke apartemen. Selain itu, sebagian lainnya memilih lokasi yang lebih sepi atau hijau, seperti di Bogor atau Serpong, Tangerang.
Dia juga tak memungkiri adanya sentimen kondisi resesi dan inflasi pada 2023 yang mendorong masyarakat untuk menjual rumah sehingga memperoleh cash yang cukup pada tahun depan.
"Kebanyakan konsumen memilih rumah seken di kisaran harga Rp1 miliar-Rp25 miliar di seluruh kawasan Jabodetabek," tambahnya.
Umumnya, kata dia, yang memiliki motif tersebut merupakan pemilik rumah yang berstatus pensiunan, CEO, direktur, ASN, pejabat tinggi, maupun warga senior lainnya.
Selain harga, karakteristik lokasi rumah seken pun menjadi motif dan pertimbangan konsumen untuk membeli. Berdasarkan data dari Flash Report Rumah123.com, ada pergeseran tren pencarian lokasi favorit yang semula di area Tangerang, dalam 2 bulan terakhir Bogor dan Jakarta Selatan juga menjadi pilihan menarik.
Tren pencarian properti di Jakarta Selatan mengalami peningkatan proporsi dalam 3 bulan terakhir sebesar 0,7 persen pada Agustus, 0,2 persen pada September, dan 0,5 persen pada Oktober.
Kemudahan akses dengan adanya fasilitas transportasi seperti mass rapid transit (MRT) yang sudah beroperasi saat ini menghubungkan area Lebak Bulus hingga Bundaran HI dapat menjadi salah satu faktor yang meningkatkan daya tarik wilayah Jakarta Selatan.