Bisnis.com, JAKARTA - Depok menjadi salah satu kota satelit DKI Jakarta yang prospektif untuk pasar properti residensial. Hal ini didukung dengan banyaknya infrastruktur dan akses transportasi yang memadai.
Infrastruktur di Depok dilingkupi oleh keberadan Tol-Depok Antasari dan Tol Serpong-Cinere, serta tersedianya jalur KRL commuter line. Apalagi, Depok juga merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta.
Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik, mengatakan harga rumah di Depok juga lebih terjangkau dibandingkan dengan kota satelit Jakarta lainnya seperti Tangerang Selatan dan Bekasi.
Bahkan, rumah seken di wilayah Depok terus mengalami pertumbuhan positif selama 11 bulan terakhir ini. Dia juga melihat pengembang properti di kawasan Depok akan terus berekspansi di 3 kawasan paling populer untuk beberapa tahun ke depan.
"Pengembangan properti di Depok pada tahun mendatang masih akan terfokus pada Cimanggis, Cinere, dan Sawangan," kata Maria, Rabu (30/11/2022).
Menurutnya, kehadiran infrastruktur berupa jalan tol Cimanggis-Cibitung, Cimanggis-Cinere, dan Cinere-Serpong, jadi faktor utama pengembangan properti di Depok.
Berdasarkan data Flash Report November yang dirilis Rumah123.com, harga rumah seken di Depok cukup menjanjikan, sebab kenaikan harganya mencapai 6 persen secara year-on-year.
Adapun, median harga rumah seken di Depok berada di kisaran Rp550 juta-5,2 miliar untuk rumah ukuran 60 meter persegi hingga 251 meter persegi. Harga tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan harga rumah di Tangerang dan Jakarta.
Di samping itu, secara keseluruhan harga rumah seken di Indonesia tumbuh 0,1 persen di Oktober 2022. Namun, secara tahunan harga rumah seken tahun ini lebih tinggi dari Oktober 2021.
Kenaikan harga juga diikuti dengan peningkatan pasokan sebesar 2 persen secara bulanan. Angka ini diketahui dari survei 13 kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Medan, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.