Bisnis.com, JAKARTA - Harga rumah sekunder atau rumah seken di kawasan Tangerang dan Bekasi mengalami penurunan masing-masing 0,3 persen dan 0,1 secara bulanan.
Meski turun dari bulan sebelumnya, harga rumah seken di Tangerang meningkat 1,9 persen dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan rumah seken di Bekasi yang tumbuh 0,6 persen.
Country Manager 99 Group Indonesia, Maria Manik Herawati, mengatakan meski turun secara bulanan, performa pencarian rumah di Tangerang masih tinggi, bahkan menjadi lokasi pencarian paling favorit di area Jabodetabek. Sementara wilayah Bekasi, penurunan terjadi dalam 6 bulan terakhir sebesar 0,3 persen.
"Kenaikan dan penurunan yang terjadi di beberapa daerah tersebut merupakan dinamika pasar yang umum terjadi," kata Maria kepada Bisnis, Rabu (30/11/2022).
Berdasarkan data Flash Report Rumah123.com, pertumbuhan minat konsumen terhadap rumah seken di Tangerang Selatan tumbuh 13,7 persen per Oktober 2022. Namun, angka tersebut turun 1,3 persen dari bulan sebelumnya yaitu 15 persen.
Sementara itu, di Bekasi sendiri minat pencarian di lokasi tersebut tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan. Justru, ada penurunan minat mencari rumah di Bekasi dari 4,9 persen menjadi 4,8 persen secara bulanan.
Adapun, harga rumah seken di Tangerang berada di kisaran Rp686 juta - 6,5 miliar untuk ukuran 60 meter persegi hingga lebih dari 251 meter persegi. Di sisi lain, harga rumah seken di Bekasi berada dikisaran Rp475 juta - 3,6 miliar.
Secara umum, pertumbuhan harga properti di Indonesia masih menunjukkan tren yang meningkat. Dalam 6 bulan terakhir, Indonesia secara keseluruhan mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,4 persen sementara year-to-date (ytd) meningkat sebesar 2,8 persen.