Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Maraknya PHK Karyawan Hingga Asa Industri Sawit

Ulasan tentang maraknya PHK massal menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis lainnya.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Anjloknya permintaan global serta sempitnya daya serap pasar lokal membuat kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional mengalami penurunan.

Ditambah lagi dengan berbagai tantangan lainnya, terutama menyangkut upah minimum yang menjadi beban, inflasi, dan keterbukaan impor melalui marketplace yang masih belum ada jalan keluar, menyebabkan banyaknya pelaku industri yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Dalam perkembangan lain, setelah mengakuisisi Twitter, memberhentikan para direksi, dan mem-PHK total 7.500 karyawan, Elon Musk menutup sementara kantor Twitter sejak 4 November 2022.

Ulasan tentang maraknya PHK massal menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Minggu (6/11/2022):

 

1. Honda Mulai Penjualan Stasiun Tukar Baterai

Astra Honda Motor (AHM) mengumumkan strategi elektrifikasi sepeda motornya di Indonesia hingga 2030 dengan total peluncuran 7 model. Di Jepang, Honda telah memulai penjualan stasiun tukar baterai.

PT Astra Honda Motor (AHM) menyampaikan strategi dan roadmap sepeda motor listrik Honda di Indonesia hingga 2030 pada pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2022).

Sebagai bentuk komitmen mendukung realisasi netralitas karbon, AHM akan memasarkan sejumlah kendaraan listrik sebagai bagian dari Honda e:Technology berupa moped listrik dan sepeda motor listrik Honda hingga 2030 untuk pencinta sepeda motor di Indonesia.

Setelah meluncurkan PCX Electric pada 2019, AHM akan melanjutkan pengenalan sepeda motorlistrik Honda lainnya pada 2023 sebanyak dua model, pada 2024 sebanyak 2024 sebanyak dua model, dan berlanjut hingga 2030 dengan meluncurkan tiga model sepeda motor listrik lainnya.

 

2. PHK di Industri Tekstil, Pemerintah Diminta Proteksi Pasar Lokal

Penurunan permintaan serta kenaikan harga bahan baku, ditambah banjir produk impor seperti berkonspirasi mengancam keberlangsungan industri tekstil di dalam negeri.

Pelaku industri tekstil tertekan oleh banjir produk impor serta pukulan beruntun dari penurunan pesanan hingga naiknya harga bahan baku.

Penurunan kinerja industri pertekstilan itu diprediksi akan berlanjut di tahun 2023 jika tidak ada antisipasi dan langkah yang diambil pemerintah. Kondisi hubungan industrial serta penetapan upah minimum untuk 2023 merupakan aspek yang menjadi bagian dari pengambilan keputusan PHK yang masif, khususnya di Jawa Barat.

Dari 18 perusahaan yang tutup, setidaknya 9.500 pekerja terkena dampak. Jika ditotal, dari pengurangan dan putus kontrak hingga saat ini tercatat sebanyak 64.000 pekerja dari 124 perusahaan. 

 

3. Twitter Tutup Kantor Sementara usai PHK 7.500 Karyawan

Setelah melalui proses tarik ulur yang diwarnai ancaman penyelesaian di pengadilan, Elon Musk akhirnya mengumumkan akuisisi Twitter senilai US$44 miliar atau Rp683 triliun.

Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter Inc. dengan bantuan pinjaman Wall Street Bank. Selain itu, sejumlah pemegang saham Twitter setuju untuk mengalihkan saham mereka di perusahaan dengan imbalan saham di perusahaan induk Twitter, X Holdings I Inc.

Satu pekan setelah mengakuisisi Twitter, Inc. pada 28 Oktober 2022, Elon Musk memutuskan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja Twitter di seluruh dunia. Elon Musk memberhentikan para direksi dan mem-PHK total 7.500 karyawan.

Tak pelak, aksi Elon Musk itu menimbulkan pertanyaan: akan tampil seperti apa sang burung digital berwarna biru tersebut.

 

4. Krisis Batu Bara PLTU Membuat BPP Listrik PLN Membengkak

Tidak terpenuhinya kebutuhan batu bara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada 2021 telah memicu terjadinya pembengkakan biaya bahan bakar pembangkit PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sehingga berdampak pada kenaikan biaya pokok penyediaan atau BPP listrik.

Laporan itu tertuang dalam hasil pemeriksaan kepatuhan atas kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik dan perhitungan subsidi listrik tahun anggaran 2021 pada PLN, anak perusahaan dan instansi terkait lainnya yang disahkan Penanggung Jawab Pemeriksaan BPK Nelson Ambarita pada 22 Juni 2022 lalu.

Dengan berkurangnya pasokan batu bara yang selama ini menjadi energi primer pembangkit PLN, operasional sejumlah PLTU batu bara terpaksa dialihkan ke pembangkit yang menggunakan bahan bakar lain seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas.

Tak tanggung-tanggung, dari hasil simulasi secara uji petik pada 10 PLTU milik PLN pada sistem Jawa dan Bali selama 2021 diketahui bahwa pengalihan operasi PLTU ke pembangkit lainnya tersebut meningkatkan biaya bahan bakar pembangkit mencapai Rp346,53 miliar.

 

5. Asa Industri Sawit RI Meski Perang Rusia-Ukraina Berkepanjangan

Siasat industri sawit berselancar di tengah perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut dan kekhawatiran resesi global tahun depan menjadi topik panas pada hari pertama konferensi minyak sawit tahunan di Bali kali ini.

Setelah menjadi lubang penyelamat saat pandemi—dengan klaim kontribusi Rp500 triliun ke penerimaan negara setiap tahun dan membuka 16 juta lapangan pekerjaan menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki)—industri sawit kini dibayangi ancaman pelemahan ekonomi yang meluas.

Namun, tensi geopolitik yang masih tinggi di Eropa timur agaknya melebarkan peluang setelah industri kemarin menikmati kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO), efek dari pasokan minyak nabati pesaingnya yang berkurang.

Tak dimungkiri, dorongan harga itu juga mendapat andil dari kebijakan di negara produsen utama seperti Indonesia yang restriktif, mulai dari pembatasan ekspor hingga larangan sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnisindonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper