Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Tiga Bendungan Ini Diyakini Selamatkan Bali dari Krisis Air Bersih

Pembangunan tiga bendungan yakni Bendungan Sidan, Bendungan Tamblang, dan Bendungan Titab ini diyakini selamatkan Bali dari krisis air bersih.
Pembangunan Tiga Bendungan Ini Diyakini Selamatkan Bali dari Krisis Air Bersih. Bendungan Sidan/Istimewa
Pembangunan Tiga Bendungan Ini Diyakini Selamatkan Bali dari Krisis Air Bersih. Bendungan Sidan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan tiga bendungan baru di Provinsi Bali disebut dapat mengatasi permasalahan krisis air bersih yang terjadi di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali. Pembangunan bendungan tersebut juga dinilai dapat menyelamatkan lingkungan hidup.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahwa Provinsi Bali tengah menghadapi masalah penyediaan air bersih karena disebabkan meningkatkan kebutuhan domestik dan kebutuhan wisawatan mancanegara yang datang. Kurangnya sumber air bersih membuat dua wilayah tersebut masih mengandalkan air tanah.

Wayan menjelaskan, kondisi itu terjadi karena belum adanya infrastruktur untuk menyalurkan antara sumber air dengan kebutuhan airnya, sehingga terjadi masalah kebutuhan air khususnya yang terjadi di Kota Denpasar.

"Dengan tiga bendungan kami memperhituungkan Bali ke depan memiliki sumber daya air yang cukup," ujar Wayan dalam acara Air untuk Kesejahtreraan Bersama - Menuju The 10th World Water Forum 2024 di Bali, Rabu (28/9/2022).

Dia memaparkan bendungan yang akan menjadi sumber air bersih untuk Kota Denpasar dan Kabupaten Badung adalah Bendungan Sidan dan Bendungan Tamblang yang tengah dibangun pemerintah, untuk mendukung pasokan dari Bendungan Titab yang telah beroperasi lebih dulu.

Adapun, Bendungan Sidan salah satunya berfungsi untuk penyediaan air baku sebesar 1,75 meter kubik per detik untuk Kawasan Metropolitan Sarbagita, terutama Kota Denpasar, sedangkan Bendungan Tamblang dibangun untuk memenuhi kebutuhan air irigasi D.I Bungkulan dan D.I Bulian seluas 588 hektare dan juga bermanfaat sebagai penyediaan air baku dengan debit 510 liter per detik.

Sementara itu, Bendungan Titab yang dibangun pada periode 2011-2015 memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,35 meter kubik per detik untuk tiga kecamatan, yaitu Seririt, Banjar, dan Busungbiu.

Wayan menambahkan Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga sumber air yang ada di Pulau Dewata agar masyarakat tidak hanya mendapatkan pasokan air secara kuantitas, tetapi juga pasokan air yang didapatkan harus berkualitas.

"Kami melakukan kebijakan agar tidak mencemari sumber-sumber air yaitu kami memberlakukan kebijakan Pergub Bali No 24/2020 tentang bendungan, danau, mata air, sungai, dan laut jadi masyarkat tidak boleh membuang sampah maupun juga menyalurkan limbah ke danau supaya tidak kena polusi air dan Pergub Nomor 47/2019," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper