Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Angkat Bicara soal Isu Penghapusan Golongan Subsidi 450 VA

Erick Thohir menampik isu terkait rencana penghapusan golongan subsidi pelanggan 450 VA.
Pekerja memasang instalasi listrik di desa Kamiri, Barru, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./ANTARA-Yusran Uccang
Pekerja memasang instalasi listrik di desa Kamiri, Barru, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./ANTARA-Yusran Uccang

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menampik isu terkait rencana penghapusan golongan subsidi pelanggan 450 Volt Ampere (VA).

Erick menegaskan, kementeriannya tengah berupaya untuk memperluas jangkauan penerima daya listrik subsidi di tengah masyarakat.

“Tidak ada strategi penghapusan sama sekali, konteksnya justru agar bagaimana listrik ini tersambung di desa dan masyarakat yang membutuhkan,” kata Erick saat ditemui di DPR, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Selain itu, kementeriannya tengah berfokus untuk membenahi pelayanan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selepas restrukturisasi perusahaan listrik setrum pelat merah yang rampung hari ini.

“Untuk perbaikan layanan kepada masyarakat, saya sudah memastikan. Pak Presiden juga sudah menyampaikan ke publik bahwa 450 VA tidak dihilangkan,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengusulkan agar pemerintah menaikkan daya listrik rumah orang-orang miskin dan rentan miskin, dari 450 VA menjadi 900 VA. Argumentasinya, kenaikan daya cenderung akan mendorong konsumsi listrik rumah tangga—meskipun masyarakat miskin dan rentan miskin sebenarnya mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Dia menyebut bahwa mekanisme itu akan menaikkan permintaan (demand), sehingga over supply listrik akan berkurang. Bahkan, dia pun mengusulkan agar pemerintah menaikkan daya rumah tangga 900 VA menjadi 1.200 VA, agar demand lebih tinggi lagi.

"Kalau dari 450 VA kita naikkan 900 VA kan gak perlu biaya, PLN tinggal datang ngotak-ngatik kotak meteran, diutak-atik dari 450 VA diubah ke 900 VA selesai, kenapa itu tidak ditempuh oleh pemerintah," katanya.

Said pun mengaitkan sarannya itu dengan wacana pemberian kompor listrik gratis kepada masyarakat—isu yang sedang getol disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir. Dia bahkan menyebut bahwa peningkatan daya listrik dan pemberian kompor listrik dapat mempengaruhi 'kecanduan' Indonesia terhadap minyak.

"Umpamanya kalau dulu di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, masyarakat kita menerima tabung LPG 3 kilogram gratis, kenapa pemerintah tidak mencoba untuk yang 450 VA kita naikkan 900 VA, kasihlah kompor listrik gratis masyarakat itu, kan tidak apa-apa juga. Katanya kita sepakat membantu yang miskin, yang rentan miskin, tetapi kebijakannya selalu salah," ujar Said.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper