Bisnis.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) masih mematangkan rencana pelepasan aset jalan tol yang direncanakan selesai pada tahun ini dengan Indonesia Investment Authority (INA).
Kendati harga bahan baku dan juga bahan bakar minyak (BBM) naik, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menegaskan bahwa rencana divestasi tersebut tidak menjadi sangat mendesak untuk dilakukan.
Pasalnya, rencana kerja sama investasi atas tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatra tidak didasari oleh kondisi seperti kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan baku dan BBM.
"Hingga saat terkait rencana kerjasama investasi masih dalam proses due diligence dengan INA," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/9/2022).
Sebelumnya, pada tahun ini setidaknya terdapat lima ruas yang dimiliki oleh Hutama Karya untuk dilakukan asset recycling pada ruas Tol Trans Sumatera yang telah beroperasi yakni Tol Medan–Binjai, Tol Pekanbaru–Dumai, Tol Palembang Indralaya, Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, dan Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung.
Tjahjo mengatakan asset recycling pada lima ruas tol ini sebagai salah satu alternatif pembiayaan untuk membangun ruas tol JTTS lainnya, di mana selama ini Hutama Karya menggunakan pinjaman sebagai sumber pembiayaan pembangunan JTTS.
Baca Juga
"Penggunaan dana dari asset recycling ini sepenuhnya akan digunakan untuk membayar utang dan bunga atas pembangunan beberapa ruas JTTS yang telah beroperasi tersebut, serta percepatan penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS lainnya," ungkapnya.