Bisnis.com, JAKARTA - Akses terhadap teknologi serta proses implementasi masih menjadi permasalahan yang dihadapi oleh dunia perindustrian Tanah Air dalam upaya transformasi menuju industri 4.0.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dody Widodo mengatakan masih banyak perusahaan yang sulit mengakses teknologi digital 4.0 meskipun telah dilakukan pelatihan dan pendampingan.
"Kalau tidak ada accessor-nya akan sulit bagi perusahaan untuk mengimplementasikan teknologi 4.0 dalam proses produksinya," ujar Dody di Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Data Kemenperin mencatat, sejauh ini terdapat sebanyak 903 perusahaan di industri manufaktur yang sudah melakukan self assesment INDI 4.0.
Sebanyak 28 perusahaan di antaranya yang notabene adalah badan usaha milik negara (BUMN), telah menyelesaikan assesment tersebut.
Namun, hal itu dinilai tidak cukup oleh pemerintah. Sebab, banyak perusahaan di segmen industri kecil dan menengah (IKM) yang telah mengikuti pelatihan 4.0 tetapi belum jelas kemampuan implementasinya.
Baca Juga
Kemenperin mencatat saat ini sudah ada sebanyak 17.778 perusahaan di segmen tersebut yang sudah mengikuti pelatihan. Ditambah lagi dengan sebanyak 108 industri yang telah mendapatkan pendampingan.
"Sejauh ini yang menjadi pertanyaan adalah, apakah sudah banyak yang mengimplementasikan langkah tersebut? Kalau tidak ada accessor, ini akan sulit," ujarnya.