Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang di tahap akhir dalam penyusunan Neraca Komoditas (NK) Besi dan Baja yang sudah diusulkan ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Direktur Industri Logam Kemenperin Liliek Widodo mengatakan NK Besi dan Baja diperlukan untuk menjaga iklim usaha industri baja nasional yang kondusif.
“Pemerintah selalu berupaya menjaga keseimbangan pasok dan kebutuhan baja nasional di titik optimal agar industri baja dan industri-industri penggunanya terus bertumbuh maksimal," ujar Liliek via siaran pers, Kamis (18/8/2022).
Pengendalian impor, ujarnya, merupakan salah satu instrumen untuk mendorong pertumbuhan tersebut, dengan adanya pertimbangan teknis (pertek) yang berlaku sebagai sumber data sementara sebelum neraca komoditas berlaku efektif.
Komoditas besi baja pada tahun ini telah diusulkan masuk dalam NK (Neraca Komoditas), dan akan berlaku efektif tahun 2023.
Dari sisi lain, perkembangan industri logam dan baja di Tanah Air terus meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian nasional pasca-pandemi Covid-19.
Baca Juga
Pada kuartal II/2022, kinerja industri logam dasar tumbuh sebesar 15,79 persen, naik signifikan dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang mencapai 7,90 persen.
“Pertumbuhan sektor industri logam dasar ini berada jauh di atas pertumbuhan sektor industri pengolahan, yang tercatat di angka 4,01 persen. Lebih tinggi juga dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen," kata Liliek.