Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Khawatir Gejolak Ekonomi Global, Kemenperin Panggil Asosiasi Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang bertemu dengan sejumlah sosiasi industri membahas gejolak ekonomi global dan antisipasi dalam menghadapi kondisi itu.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan para asosiasi industri melakukan pertemuan membahas gejolak ekonomi global dan antisipasi dalam menghadapi kondisi tersebut.

Agus mengatakan terdapat tiga aspek menjadi fokus dalam pertemuan antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan 11 asosiasi di sektor industri.

“Setidaknya, terdapat tiga aspek yang perlu menjadi fokus dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing industri serta antisipasi dampak perekonomian global," kata Agus via siaran pers, Kamis (4/8/2022).

Ketiga aspek tersebut, antara lain aspek geopolitik, nilai tukar rupiah, serta persepsi kepercayaan industri.

Menurut Agus, krisis geopolitik yang disebabkan perang Rusia dan Ukraina menyebabkan peningkatan harga energi serta bahan baku lainnya yang dibutuhkan sektor industri.

Situasi geopolitik lainnya yang terjadi di wilayah Laut China Timur dinilai juga memengaruhi rantai suplai industri serta ekspor sektor manufaktur Indonesia.

Selain itu, ekspor sektor manufaktur juga terpengaruh oleh melemahnya pertumbuhan ekonomi di beberapa negara tujuan, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa besarnya volume ekspor Indonesia dan negara-negara kompetitor ke China dapat berpengaruh kepada pasar domestik.

Dengan kondisi perekonomian China yang sedang tidak stabil, kata Agus, negara-negara tersebut akan mencari pasar lain sebagai tujuan ekspor.

“Dengan kata lain, pasar global makin menciut. Hal ini bisa mempengaruhi pasar dalam negeri kita maupun pasar tujuan ekspor produk manufaktur asal Indonesia," jelasnya.

Sekadar informasi, asosiasi industri bertemu dengan Kemenperin antara lain Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPA Kosmetika), Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), serta Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Selanjutnya Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).

Ada juga The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), serta Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (GABEL).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper