Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos WEF Klaus Schwab Bicara Soal Tata Kelola Industri 4.0

Pendiri dan Executive Chairman Klaus Martin Schwab mengatakan kerja sama antara pemerintah dan swasta sangat diperlukan dalam mengelola industri 4.0.
Pendiri World Economic Forum Klaus Martin Schwab dalam Accelerating Public-Private Cooperation to Achieve a Sustainable and Resilient Asean, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Pendiri World Economic Forum Klaus Martin Schwab dalam Accelerating Public-Private Cooperation to Achieve a Sustainable and Resilient Asean, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab menyebut kerja sama antara pemerintah dan swasta sangat diperlukan dalam mengelola industri 4.0.

Menurutnya, kapitalisme perlu diubah menjadi talentisme, yang memiliki penekanan khusus pada inovasi.

"Faktor penentunya adalah kapasitas dan kekuatan inovatif suatu negara dan tentu saja memiliki wirausaha yang bermanfaat khususnya generasi muda," kata Klaus dalam Asean Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Dia mengatakan, bisnis tak hanya bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan, namun juga merupakan dunia sosial yang artinya melayani dan menjaga lingkungan.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa kita tidak hanya beralih dari kapitalisme ke talentisme dalam berbagai cara. 

Namun, yang lebih penting, lanjut dia, kita perlu beralih dari shareholder capitalism ke stakeholder capitalism. 

"Saya sangat bangga melihat bagaimana komunitas bisnis telah menganut konsep ini, yang kini banyak diperebutkan di belahan dunia tertentu," pungkasnya. 

Klaus sebelumnya mengaku senang lantaran konsep tersebut berjalan di Asean, utamanya karena begitu banyak perusahaan keluarga yang memiliki pikiran jangka panjang.

Kendati begitu, Asean tidak hanya bisa mengandalkan perusahaan keluarga untuk memajukan negara-negaranya.

"Jadi kerja sama swasta dan kapitalisme pemangku kepentingan secara bersama-sama, saya pikir akan menjadj pilar kesuksesan bagi negara-negara Asean," ujarnya, Senin (4/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper