Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos WEF Sebut Indonesia Pegang Peran Penting Ekonomi Global, Bareng Saudi dan Brasil

Pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab menyebutkan bahwa Indonesia, Arab Saudi, dan Brasil memiliki perang penting dalam ekonomi global.
Pendiri World Economic Forum Klaus Martin Schwab dalam Accelerating Public-Private Cooperation to Achieve a Sustainable and Resilient Asean, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Pendiri World Economic Forum Klaus Martin Schwab dalam Accelerating Public-Private Cooperation to Achieve a Sustainable and Resilient Asean, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) Klaus Martin Schwab menyebutkan bahwa Indonesia, Arab Saudi, dan Brasil memiliki perang penting dalam ekonomi global. 

Schwab mengatakan ke depannya, ekonomi dunia bukan lagi dipimpin oleh negara-negara raksasa, seperti Amerika Serikat (AS) dan China, melainkan bersifat multipolar atau lebih dari dua negara yang memegang kekuasaan.  

“Kekuatan-kekuatan seperti Indonesia, Arab Saudi, dan Brasil, akan memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan insight baru dalam konteks geopolitik dan ekonomi,” ujarnya dalam Accelerating Public-Private Cooperation to Achieve a Sustainable and Resilient Asean, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9/2023). 

Menurutnya, negara Asean, termasuk Indonesia, memiliki kemajuan ekonomi yang luar biasa dan relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata global. 

Tercatat Indonesia terus membukukan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dalam tujuh kuartal terakhir, sementara inflasi berada di bawah 4 persen. 

Lebih lanjut, Schwab menyampaikan bahwa sektor digital, ekonomi hijau, dan konektivitas negara menjadi fokus dalam ekonomi global di masa mendatang. 

Dalam diskusi bersama mantan Menteri Perdagangan (2011-2014) Gita Wirjawan tersebut, Schwab menjelaskan dalam bidang digital, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan menjadi kunci dalam industri 4.0, utamanya jasa. Namun, dia juga mengingatkan untuk tetap hati-hati dalam penggunaan AI dalam industri. 

Sementara terkait ekonomi hijau dalam melawan perubahan iklim, hal tersebut akan menjadi faktor kompetitif antarnegara. Menurutnya, negara yang memiliki skema pembiayaan terbaik, akan unggul dari yang lain. 

“Jadi, negara yang beralih dengan sangat cepat menuju teknologi hijau akan memperoleh keunggulan. Saya sangat percaya pada mid power, bukan hanya China dan AS,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper