Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Lion Air Group Siap Turunkan Harga Tiket Pesawat

Bos Lion Air Group Rusdi Kirana bakal menurunkan harga tiket pesawat pada periode waktu tertentu.
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Bos Lion Air Group Rusdi Kirana bakal menurunkan harga tiket pesawat untuk merespons arahan pemerintah kendati harga avtur masih tinggi.

Rusdi menjelaskan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meminta agar maskapai dan pemerintah bisa saling berkolaborasi.

Dia menjelaskan seperti yang telah diarahkan oleh Kemenhub bahwa maskapai bisa mengurangi harga tiket pesawat pada hari-hari kerja (weekdays) atau pada siang hari. Alasannya, dalam kurun waktu tersebut permintaan penerbangan masih rendah.

"Kan memang ada sela-sela yang bisa kita turunin, misalnya weekdays atau siang hari," ujarnya dalam keterangan kepada media, dikutip Selasa (23/8/2022).

Selain itu, Rusdi juga mendukung upaya pemerintah yang sedang mengusulkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk memberi insentif pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) avtur.

"Menhub juga mengusulkan PPN avtur dihilangkan atau dikurangi," imbuhnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga meminta kerja sama dari masyarakat agar masyarakat bisa bepergian menggunakan pesawat pada week days dan siang hari. Lazimnya, tingkat keterisian pesawat pada periode tersebut hanya separuhnya atau bahkan kurang.

"Makanya saya minta kepada masyarakat dan airlines ada satu kerja sama. Airlines beri tiket murah pada weekdays dan siang hari. Penumpang juga jangan perginya pagi dan sore hari saja atau weekend, melainkan weekdays," katanya.

Budi menilai dengan cara tersebut, okupansi pesawat yang mulanya hanya 50 persen bisa menjadi 100 persen.

Dia juga sudah meminta kepada Pemerintah Daerah untuk membantu pembelian kursi khususnya di wilayah yang diterbangi dengan pesawat propeller melalui skema block seat. Pesawat bermesin baling-baling atau propeller menanggung beban biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesawat bermesin jet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper