Bisnis.com, JAKARTA - Super Air Jet berupaya menurunkan harga tiket pesawat sembari melihat kondisi harga avtur global yang tinggi.
Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari sedang mempersiapkan hal-hal untuk menstabilkan harga tiket pesawat. Mulai dari menambah frekuensi dan rute terbang hingga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait soal harga avtur.
"Secepatnya segera dilakukan [harga tiket pesawat turun]," ujarnya dalam siaran pers, dikutip Selasa (23/8/2022).
Dia masih melakukan pembicaraan dengan PT Pertamina terkait dengan faktor harga avtur. Terlebih, harga tiket pesawat yang tinggi akan mempengaruhi tingkat permintaan penerbangan.
Menurutnya, hal tersebut akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya. Namun, sejauh ini, tingkat okupansi maskapai juga masih stabil di kisaran 80 persen.
Ari menuturkan persiapan pembukaan rute juga dilakukan untuk wilayah yang akan diterbangi. Maskapai berencana mengembangkan rute-rute dengan aktivitas perekonomian tinggi dan juga untuk rute ke daerah pariwisata yang diminati.
Baca Juga
"Ke depan akan ekspansi ke wilayah timur dan tengah, [rute] internasional juga dalam plan," imbuhnya.
Kemungkinan, lanjutnya, realisasi pembukaan rute internasional baru terealisasi pada 2024. Sementara itu, dalam waktu dekat untuk mendukung G20 perseroan juga akan menambah rute ke Lombok dan Bali.
Saat ini Super Air Jet telah menargetkan untuk mengoperasikan sebanyak 61 pesawat hingga pada akhir 2022. Jenis pesawat yang bakal ditambah adalah Airbus A320.