Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Super Air Jet Bakal Terbangkan 61 Pesawat Tahun Ini

Super Air Jet bakal mengoperasikan sebanyak 61 unit pesawat pada tahun ini untuk menunjang rute yang dilayani.
Kru kabin Super Air Jet. /Dok. Istimewa
Kru kabin Super Air Jet. /Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Super Air Jet bakal menambah jumlah pesawat yang dioperasikan menjadi sebanyak 61 unit dari saat ini hanya 31 unit.

Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari menyatakan optimisme bahwa industri penerbangan akan pulih dan bangkit lebih kuat. Jumlah pesawat makin bertambang sejalan dengan penambahan rute yang dilayani.

Semula, maskapai yang terbang perdana pada 6 Agustus 2021 itu hanya mengoperasikan 3 unit Airbus 320. Saat ini, telah mengoperasikan 31 unit pesawat dan melayani 19 kota di Indonesia dengan frekuensi 114 penerbangan setiap hari.

"Hingga akhir 2022, diproyeksikan bertambah menjadi 61 unit pesawat,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (23/8/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong maskapai untuk melakukan inovasi dalam penerbangan dalam rangka menstabilkan harga tiket pesawat. Diharapkan tercipta suatu ekuilibrium (titik keseimbangan baru) industri penerbangan, yaitu di satu sisi tarifnya bisa lebih terjangkau dan di sisi lain industri penerbangan juga bisa bangkit lebih kuat.

Menhub juga mendukung inovasi yang akan dilakukan Lion Group dengan BNI untuk memberikan tarif yang terjangkau, khususnya di hari-hari kerja pada siang hari.

"Hal ini juga akan mengubah kebiasaan masyarakat yang biasanya menggunakan pesawat di pagi atau sore hari dan di hari libur. Jadi kalau mau tiket yang tidak mahal, naiknya bisa di hari kerja dan siang hari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menhub mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan, khususnya maskapai, untuk bersama-sama pulih dan bangkit lebih cepat, sesuai dengan momen Presidensi Indonesia pada kegiatan G20. Meskipun saat ini dihadapkan pada situasi sulit akibat keterbatasan pesawat maupun awak/kru akibat pandemi Covid-19.

“Sektor perhubungan berkontribusi sebesar 21,27 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal II/2022 tumbuh di atas 5 persen. Momentum pertumbuhan ini harus dilakukan dengan konsisten agar tidak menurun,” tekannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper