Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air Group Dukung Isu Penurunan PPN Avtur

Lion Air Group mendukung isu penurunan PPN avtur untuk meringankan operasional pesawat propeller.
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat Lion Air terparkir di Apron Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group mendukung langkah pemerintah soal penurunan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur menjadi 5 persen yang bisa berdampak terhadap biaya operasional pesawat bermesin baling-baling atau propeller.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan perusahaan selama ini menerbangkan pesawat ATR 72 untuk melayani daerah pelosok atau bandara yang memiliki landasan pacu pendek.

"Kebijakan menurunkan harga avtur atau meringankan beban operasi maskapai merupakan hal yang positif," ujarnya, Senin (22/8/2022).

Dia menilai kerugian operasi yang mesti ditanggung akibat pengoperasian pesawat bermesin baling-baling atau propeller tidak sebanding dengan pesawat jet. Tak hanya itu, harga avtur di bandara yang didarati oleh pesawat ini lebih mahal dibandingkan harga avtur di bandara besar.

Saat ini, Kemenhub tengah mengusulkan untuk menghilangkan atau menurunkan PPN avtur menjadi 5 persen. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan selama ini avtur mempengaruhi biaya operasional penerbangan sekitar 40 persen lebih. Terlebih untuk pesawat propeller yang melayani daerah-daerah pelosok.

"Ada masukan dari stakeholder, kami akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan terkait hal ini," katanya.

Di luar itu, pemerintah sudah meminta kepada maskapai penerbangan untuk melakukan upaya efisiensi dan inovasi untuk mengelola harga tiket pesawat lebih terjangkau.

Caranya, kata Menhub, dapat dilakukan dengan efisiensi, memberikan diskon dan tarif yang lebih murah di waktu-waktu tertentu, dan inovasi-inovasi lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper