Bisnis.com, JAKARTA - Hasil Survei Cadangan Beras Nasional (SCBN) 2022 atau SCBN22, yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa Indonesia memiliki stok beras pada Juni atau usai Idulfitri sebesar 9,71 juta ton beras, sehingga berpotensi swasembada.
Stok beras Juni 2022 sebagian besar berada di institusi rumah tangga 6,6 juta ton, kemudian di pedagang 1,04 juta ton, di Bulog 1,11 juta ton, di Penggilingan 0,69 juta ton, dan terakhir yang paling kecil di Horeka dan industri sebesar 0,28 juta ton.
Dilansir dalam rilisnya, Senin (8/8/2022) SCBN dilakukan pada Juni 2022 di 34 provinsi 490 kabupaten/kota dengan jumlah sampel 47.817 sampel yang terdiri dari 14.100 sampel rumah tangga dan 33.717 sampel non rumah tangga. Survei ini melibatkan 1.900 petugas (Simonstok/PIP/POPT) sebagai enumerator.
Baca Juga
Survei tersebut juga menunjukkan stok beras pada Maret 2022 mencapai 9,11 juta ton beras. Pada 30 April 2022 atau menjelang Lebaran, stok beras nasional meningkat menjadi 10,15 juta ton.
Secara umum, rata-rata stok beras di seluruh instansi cenderung mengalami peningkatan pada periode 30 April 2022 dibandingkan 31 Maret 2022. Rata-rata stok beras di rumah tangga produsen sekitar 390-443 kilogram per rumah tangga produsen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata stok beras di rumah tangga konsumen yang sekitar 9-10 kilogram per rumah tangga konsumen.
Kemudian, hasil SCBN22 juga mengonfirmasi bahwa beras periode 2019 hingga Juni 2022, stok beras nasional mencukupi dan akan terus bertambah seiring dengan adanya panen tiap bulan hingga Desember 2022 atau Indonesia swasembada beras.