Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perum Bulog Siapkan Stok 1,3 Juta Ton Beras untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Perum Bulog siapkan 1,3 juta ton beras untuk stabilisasi harga pangan, didukung Polri dan TNI, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk kendalikan harga.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog telah menyiapkan total 1,3 juta ton beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Dirut Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan 1,3 juta ton beras itu berasal dari stok 4,2 juta ton beras hingga saat ini.

"Saya sampaikan bahwa Bulog memiliki stok 4,2 juta ton, yang mana dari 4,2 juta ton tersebut dialokasikan 1,3 juta ton untuk kegiatan SPHP," ujar Ahmad di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Kamis (14/8/2025).

Dia menjelaskan, Bulog telah menggandeng institusi Polri dan jajaran TNI dalam penyaluran program SPHP ini. Dengan demikian, diharapkan distribusi 1,3 juta ton beras ini bisa lebih efektif.

Di samping itu, Ahmad juga menekankan bahwa program pangan ini merupakan perintah dari Presiden Prabowo agar bisa mengendalikan kenaikan harga pangan di lapangan.

"Pemerintah akan meminimalisir dan meredakan kenaikan-kenaikan harga yang ada di lapangan. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, semaksimal mungkin," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan telah mendistribusikan sebanyak 5.706 ton beras SPHP di 4.705 titik wilayah Indonesia.

Selain itu, Sigit juga menekankan bahwa dalam program SPHP ini tidak hanya beras, namun gula dan minyak juga turut dijual dengan harga sesuai harga standar bulog.

"Jadi kita mencoba maksimalkan bisa sampai langsung konsumen di bawah HET atau maksimal sama dengan HET," tutur Listyo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro