Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga gabah dan beras pada seluruh jenis kualitas per Juli 2022. Kenaikan tersebut beriringan dengan inflasi yang melonjak naik ke angka 4,94 persen pada Juli 2022.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan harga seluruh jenis beras cenderung naik, meski terjadi penurunan pada jenis beras grosir. Data BPS menunjukkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik sebesar 0,68 persen.
"Gabah petani, beras di penggilingan, beras di tingkat grosir dan beras eceran semuanya cenderung mengalami peningkatan. Hanya saja terjadi penurunan tipis di beras grosir," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (1/8/2022).
Dalam laporan BPS, tercatat kenaikan tertinggi terjadi pada beras berkualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.629 per kilogram (kg) atau naik 1,38 persen dari bulan sebelumnya.
Di sisi lain, harga beras kualitas medium di penggilingan yaitu Rp 9.092 per kg atau naik 0,93 persen. Sementara rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 8.906 per kg atau naik 0,64 persen.
Dengan demikian, jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021 maka rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan Juli 2022 untuk jenis kualitas premium, medium, dan luar kualitas naik sebesar 2,41 persen, 2,31 persen, dan 5,00 persen secara berurutan.
Lebih lanjut, transaksi penjualan gabah selama Juli 2022 di 27 provinsi tercatat sebanyak 1.832, mencakup kenaikan 66,27 persen pada gabah kering panen (GKP), kenaikan 21,56 persen pada gabah kering giling (GKG), dan kenaikan 12,17 persen pada gabar luar kualitas.
Adapun harga rata-rata GKP di tingkat petani pada Juli 2022 yaitu Rp 4.569 per kg atau naik 0,68 persen dan di tingkat penggilingan naik 0,71 persen menjadi Rp 4.682 per kg.
Harga GKG di tingkat petani naik 1,19 persen menjadi Rp 5.210 per kg dan di tingkat penggilangan naik hingga 1,03 persen menjadi RP 5.323 per kg.
Sementara harga gabah luar kualitas di tingkat petani yaitu Rp 4.305 atau naik 0,78 persen dan di tingkat penggilingan naik 0,88 persen menjadi Rp 4.412 per kg.
