Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mempredksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua tahun ini diperkirakan mencapai level 5 persen. Ramalan tersebut senada dengan prediksi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
“Sampai dengan akhir tahun kami masih optimistis, [pertumbuhan ekonomi] kuartal II/2022 juga diperkirakan 5 persen,” katanya dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pascapandemi, Selasa (2/8/2022).
Untuk keseluruhan tahun 2022, dia memperkirakan perekonomian domestik masih akan tumbuh pada kisaran 5 hingga 5,2 persen.
Meski demikian, Airlangga mengatakan ada syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai pertumbuhan PDB hingga 5,2 persen hingga akhir tahun ini.
“Kalau bisa dijaga [pertumbuhan ekonomi] di kuartal III/2022, maka angka 5–5,2 persen di akhir tahun ini bisa kita capai,” jelasnya.
Perkiraan tersebut. kata dia, tercermin dari indikator ekonomi Indonesia yang masih menguat hingga kuartal II/2022, misalnya pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih berada pada zona optimistis sebesar 128,2 pada Juni 2022.
Sejalan dengan itu, PMI Manufaktur Indonesia meningkat ke level 51,3 pada Juli 2022.
“Pertumbuhan impor positif, juga kredit modal kerja yang tumbuh 7,68 persen, kredit investasi 5,59 persen dan dana pihak ketiga masih diatas 10 persen, sehingga perbankan masih sehat,” jelasnya,
Airlangga menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pun akan berlanjut menguat dan mencapai kisaran pertumbuhan 5,3 hingga 5,9 persen pada 2023.
Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 berada di atas 5 persen atau lebih tinggi dari kuartal I/2022 yakni 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Ramalan pertumbuhan ekonomi tersebut disampaikan Sri Mulyani dan Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2022 yang dipantau secara virtual pada Senin (1/8/2022).
Sri Mulyani menilai, outlook gross domestic product (GDP) kuartal II/2022 masih positif lantaran konsumsi tercatat sangat kuat. Oleh karena itu, menurut dia, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 akan meningkat dari kuartal I/2022.