Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Logistik (Kalog) membukukan pendapatan sebesar Rp492 miliar pada semester I/2022. Capaian pendapatan tersebut didorong utamanya angkutan batu bara yang mencapai 7,16 ton.
Direktur Utama KAI Logistik TLN. Ahmad Malik Syah menyebut jumlah pendapatan yang dibukukan naik 3 persen dari semester I/2021. Kendati demikian, dia menyebut industri logistik terutama dengan moda perkeretaapian masih menantang pada tahun ketiga pandemi Covid-19.
"Semester I/2022 KAI Logistik membukukan Rp492 miliar atau 88 persen dari program semester I. Pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3 persen dari periode yang sama tahun 2021," terang Malik melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (21/7/2022).
Sementara itu, laba komprehensif KAI Logistik sampai dengan paruh pertama 2022 tercatat sebesar Rp45 miliar.
KAI Logistik mencatat layanan angkutan logistik dengan kinerja terbaik, atau dalam hal ini mencapai target program, yakni angkutan limbah dan angkutan kontainer. Angkutan limbah tercatat sebesar 3.165 ton, sedangkan angkutan kontainer 708.240 ton.
Akan tetapi, layanan penanganan batu bara merupakan capaian kinerja tertinggi anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini, berdasarkan capaian volume angkutan. Pada semester I/2022, layanan angkutan batu bara sebesar 7,16 ton.
"Sementara volume angkutan tertinggi terjadi pada layanan penanganan batubara dengan volume 7.169.862 ton," lanjut Malik.
Adapun, KAI Logistik menargetkan pendapatan sebesar Rp1,158 triliun pada 2022 atau tumbuh 16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 2021. Pada 2021, KAI Logistik meraup pendapatan sebesar Rp997 miliar.
"Kita targetkan tumbuh 16 persen tahun ini. InsyaAllah tercapai," kata Malik secara terpisah pada akhir April 2022.
Malik mengatakan target pertumbuhan pada 2022, apabila tercapai, maka sudah kembali ke level prapandemi. Pada 2019, pendapatan KAI Logistik mencapai Rp1,049 triliun.
"Jadi [target] 2022 ini sudah kembali ke atas level sebelum pandemi," ujarnya.