Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (KALOG) mencatat jumlah angkutan barang selama kuartal I/2022 mencapai 4,04 juta ton. Jumlah tersebut turun 1 persen jika dibandingkan dengan kuartal I/2021, utamanya akibat komoditas semen.
Pada kuartal I/2022, volume angkutan turun tipis dibandingkan volume pada periode yang sama 2021 yakni 4,08 juta ton.
Direktur Utama KAI Logistik TLN. Ahmad Malik Syah menyebut kondisi pasar belum sepenuhnya pulih khususnya pada komoditas semen. Hal itu turut berdampak pada volume angkutan di tiga bulan pertama 2022.
"Belum maksimalnya serapan pasar berdampak pada penurunan volume angkutan semen," kata Malik, Jumat (13/5/2022).
Kendati demikian, KAI Logistik membukukan pendapatan usaha pada periode yang sama sebesar Rp253,5 miliar atau naik 7 persen jika dibandingkan dengan kuartal I/2021.
Adapun, KAI Logistik menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2022. Pada tahun ketiga pandemi ini, KAI Logistik menargetkan pendapatan untuk tumbuh ke Rp1,158 triliun. Pada 2021, KAI Logistik meraup pendapatan sebesar Rp997 miliar.
Baca Juga
"Kita targetkan tumbuh 16 persen tahun ini. InsyaAllah tercapai," kata Malik secara terpisah pada akhir April lalu.
Malik mengatakan target pertumbuhan pada 2022, apabila tercapai, maka sudah kembali ke level prapandemi. Pada 2019, pendapatan KAI Logistik mencapai Rp1,049 triliun.
"Jadi [target] 2022 ini sudah kembali ke atas level sebelum pandemi," ujarnya.
Secara nasional, angkutan barang dengan kereta api atau moda transportasi rel masih terkontraksi secara kuartalan yakni -6,33 persen pada kuartal I/2022. Jumlah angkutan barang pada Januari-Maret 2022 turun ke 13,47 juta ton, lebih rendah dari kuartal IV/2021 yakni 14,38 juta ton.
Kendati demikian, secara tahunan angkutan barang dengan moda kereta api masih mengalami pertumbuhan yakni sebesar 14,16 persen (yoy), jika dibandingkan dengan kuartal I/2021.