Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan sudah ada pembangunan sejumlah mal yang akan buka pada akhir 2023 seiring dengan terkendalinya Covid-19.
Alphonzus mengatakan setidaknya ada lima pusat perbelanjaan besar di daerah aglomerasi Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang akan buka pada akhir 2023 hingga 2024. Pembangunannya pun sudah mulai sejak tahun ini.
Melihat kondisi tahun ini, Alphonzus mengatakan hanya sedikit mal baru yang buka akibat terhambatnya proses pembangunan di tengah Covid-19.
Sementara pembukaan mal lebih banyak terjadi pada 2020 dan 2021, meski di tengah pandemi, pembangunan sudah berlangsung sejak sebelum virus tersebut masuk ke Indonesia.
“Di 2022 ini akan sangat sedikit sekali ada mal yang dibuka, karena kan tadi memerlukan waktu 3-4 tahun [pembangun]. Pada 2020 dan 2021 cukup banyak yang buka, karena dia bangun sejak sebelum Covid-19. Nanti akan banyak lagi diperkirakan mulai banyak lagi yang buka pada akhir 2023 sampai 2024,” ujarnya di Auditorium Kementerian Perdagangan, Kamis (14/7/2022).
Dia membeberkan lima mal yang akan buka di tahun depan tersebut memiliki nilai total investasi sekitar Rp15 triliun. Setidaknya setiap mal akan menyerap tidak kurang dari 2.000 orang.
Baca Juga
Lima mal tersebut yakni kerja sama antara Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land yang membangun dua mal masing-masing di Living World yang berada di Kota Wisata Cibubur dan Grand Wisata Bekasi.
Selain itu, ada Pakuwon Jati (PWON) yang tengah membangun mal di wilayah Bekasi. Alphonzus juga menjelaskan bahwa saat ini tengah berlangsung perluasan Bintaro Xchange II serta Aeon Mall Delta Mas di Karawang yang diprediksi akan beroperasi pada awal 2024.
“Total ada lima, itu mungkin total investasi sekitar Rp15 triliun,” lanjutnya.
Menurut Alphonzus, itu baru lima proyek besar mal yang akan buka di wilayah Jabodetabek, masih ada lagi pembangunan yang tengah dilakukan di wilayah-wilayah lain di Indonesia yang tentunya akan membantu penyerapan tenaga kerja.
Ia mengatakan pengusaha mal mulai percaya diri dalam kembali melebarkan bisnisnya dengan penanganan Covid-19 yang semakin terkendali.
Optimisme ini terlihat dari kinerja semester I/2022 tingkat kunjungan berada di angka 80 persen yang didorong pelonggaran pembatasan kegiatan, tidak seperti pada 2020 dan 2021.