Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengembangkan pembangunan jalan di Pulau Nias untuk membuka keterisolasian di wilayah tersebut.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pembangunan jalan di Pulau Nias merupakan upaya untuk membuka keterisolasian dan juga mengurangi kemiskinan ekstrem, dengan menekan biaya transportasi sehingga mempermudah arus distribusi logistik.
Salah satu dukungan peningkatan struktur jalan yang dilakukan Kementerian PUPR adalah pekerjaan peningkatan struktur Jalan Laehuwa - Ombulata -Tumula-Faekhuna’a sepanjang 14 km. Ruas tersebut merupakan jalan yang sirip menghubungkan Lingkar Barat dan Lingkar Timur Nias, tepatnya dari Nias Utara menuju Kota Gunung Sitoli di Pulau Nias.
Pekerjaan peningkatan struktur Jalan Laehuwa-Ombulata-Tumula-Faekhuna’a sepanjang 14 km di tahun 2022 dilaksanakan dengan anggaran Rp32,36 miliar. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Manel Star dan konsultan supervisi PT Arci Pratama Konsultan-PT Irbie Nusa Konsultan, KSO.
"Secara umum jalan nasional sepanjang 165 km kondisinya cukup bagus dengan lebar 5,5 meter. Untuk jalan lingkar Nias sudah dibangun sekitar 7 km dari Sirombu, namun pada tahun 2020 kita tunda karena ada refocussing anggaran akibat Pandemi COVID-19 dan tahun depan akan kita lanjutkan lagi," ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (6/7/2022).
Adapun, pada hari ini Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meninjau konektivitas Pulau Nias, khususnya proyek peningkatan struktur Jalan Laehuwa-Ombolata-Tumula-Faekhuna’a, Sumatra Utara.
Baca Juga
Presiden Jokowi mengatakan, dengan dibangunnya infrastruktur jalan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah di Pulau Nias.
"Ini adalah jalan bagi pertumbuhan ekonomi di Pulau Nias sehingga komoditas yang ada di sini baik kelapa dan ikan semuanya bisa masuk ke pasar dan memiliki daya saing yang baik," kata Presiden.
Menurut Presiden, pembangunan jalan juga akan berdampak pada pariwisata di Pulau Nias. Untuk itu, selain jalan nasional, pemerintah menaruh perhatian pada pembangunan poros jalan provinsi dan kabupaten/kota.
Untuk proyek pembangunan jalan provinsi dan kabupaten/kota, Presiden mengatakan bahwa pemerintah daerah bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menangani langsung hal tersebut.
"Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur jalan nasional di Nias dapat rampung tahun depan. Pembangunan Jalan Lingkar Nias tinggal 16 km lagi, insyaAllah tahun depan sudah rampung semuanya," jelasnya.