Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Iduladha, Mentan Syahrul Klaim Ketersediaan Cabai Aman

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kebutuhan cabai nasional jelang Iduladha bakal tercukupi, sebab produksi cabai surplus 1.723 ton.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kebutuhan cabai nasional bakal tercukupi, sebab produksi cabai surplus 1.723 ton - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kebutuhan cabai nasional bakal tercukupi, sebab produksi cabai surplus 1.723 ton - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan kebutuhan cabai nasional menjelang Iduladha bakal tercukupi, sebab produksi cabai surplus 1.723 ton.

Syahrul mengatakan produksi cabai besar nasional pada bulan Juni sebesar 78.040 ton dan cabai rawit 1.723 ton, sedangkan kebutuhan untuk cabai besar diperkirakan 76.317 ton. Hal yang sama juga terjadi pada cabai keriting yang surplus 1.403 ton karena kebutuhan diperkirakan 72.159 ton.

Hal tersebut disampaikan Syahrul saat ke Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dalam rangka meninjau ketersediaan cabai sekaligus melakukan panen raya cabai, Sabtu (2/6/2022).

"Saya lihat Sumedang ini bagus. Menurut laporan cabai-nya surplus. Kalau begitu, Sumedang bisa menyuplai daerah lainnya yang defisit," kata Syahrul dalam keterangan tertulis, Minggu (3/6/2022).

Berdasarkan data early warning system (EWS) bulan Juni hingga Juli, ketersediaan cabai baik cabai besar maupun cabai rawit di Kabupaten Sumedang juga mengalami surplus.

Produksi cabai besar dan rawit bulan Juni ini, sebanyak 515 ton dan 393 ton, sedangkan kebutuhan cabai besar dan rawit adalah, 324 ton dan 307 ton.

Untuk bulan Juli, produksi cabai besar dan rawit mencapai 500 ton dan 337 ton, sedangkan kebutuhan untuk kedua cabai tersebut adalah 353 ton dan 321 ton.

Terkait kenaikan harga cabai, Syahrul mengatakan selain faktor jelang Iduladha, gejolak harga cabai juga dipengaruhi oleh kondisi anomali cuaca dan serangan hama penyakit yang massif sehingga membuat hasil panen petani tidak optimal. Di samping itu, dibukanya PPKM, kebutuhan hotel, restoran dan kafe (Horeka) juga turut meningkatkan permintaan cabai.

Meski demikian, dia menyebut kenaikan harga cabai tidak hanya dinikmati pedagang sjaa, tapi juga dinikmati para petani.

"Tadi ada yang membahagiakan, ternyata dari kenaikan yang ada, petani juga turut menikmati. Jadi jangan sampai hanya pedagang saja. Tentu konsumen juga harus kita perhatikan bersama juga," ujarnya.

Menurut Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan cabai rawit merah harganya Rp94.000 per kilogram (kg) atau naik 0,97 persen dibanding minggu lalu yaitu Rp93.100 per kg. Kemudian, cabai merah besar Rp70.800 naik 3,22 persen dibanding minggu lalu, cabai merah keriting Rp74.10 per kg atau naik 2,07 persen.

Sementara itu, harga rata-rata di pasar tradisional seluruh Indonesia, harga cabai juga terus mengalami lonjakan tiap harinya. Cabai merah besar Rp70.850 per kg, naik 1,07 persen atau Rp750 dibanding kemarin.

Kemudian, cabai rawit hijau Rp70.150 per kg, naik 1,3 persen atau Rp900 dibanding kemarin dan cabai merah keriting Rp77.300 per kg, naik 0,78 persen atau Rp600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper