Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi akan membantu dalam pendistribusian cabai dan bawang dari daerah surplus ke daerah defisit hingga stok kembali normal.
“Hitungan kami dengan teman-teman Kementerian Pertanian, Juli itu akan kembali normal sehingga kita bridging sampai kondisi normal,” ujarnya saat ditemui di kantor Badan Pangan Nasional, Kamis (30/6/2022).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan per 28 Juni 2022, stok indikatif cabai dan bawang merah menurun. Pantauan Kemendag di 20 pasar induk tercatat pasokan cabai dan bawang merah masing-masing 12,41 persen dan 22,33 persen di bawah normal.
Menjadi tugas NFA dalam ketersediaan dan stabilisasi harga pangan, Arief menyampaikan pihaknya terus melakukan mobilisasi pangan dari berbagai daerah. Setiap harinya Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mengirimkan 3 hingga lima ton cabai dari total kebutuhan 32 ton per hari.
NFA memberikan fasilitas distribusi dari daerah surplus ke defisit menggunakan bantuan pesawat mengingat komoditas tersebut memiliki daya simpan yang sebentar.
“Karena save life cabai pendek, kami kirimkan melalui udara, kami kerja sama dengan beberapa airline, satu pesawat dapat mengangkut 1-3 ton karena keterbatasan,” lanjutnya.
Baca Juga
Untuk rencana ke depan, Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian akan bekerja sama dalam meningkatkan daya simpan pangan dan mengatur pola tanam. Nantinya pangan Indonesia tidak bergantung pada cuaca.
“Nanti mungkin bisa dari eselon 1 dan 2 kami bekerja sama dengan Kementan. Ini jadi tantangan buat Badan Pangan Nasional, teknologi kami sudah coba seperti control atmosphere storage. Ke depan kita harus cari lagi untuk teknologi penyimpanan bawang merah dan cabai,” kata mantan Direktur Utama Holding Pangan ID Food tersebut.
Sejauh intervensi dalam dua minggu terakhir, per 29 Juni 2022 NFA telah memobilisasi cabai dari Sulawesi Selatan ke wilayah Jabodetabek sebanyak 54 ton.
Sementara untuk bawang merah, pada 28 Juni 2022 NFA tengah mencoba membantu distribusi dari Bima, NTB, menuju Palembang, Sumatra Selatan, sebanyak 14 ton (konde kering).