Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Melonjak, Stok Bawang Merah dan Cabai Defisit

Kemendag mengatakan kurangnya stok bawang merah akibat telah berlalunya musim panen dan memasuki musim tanam.
Pedagang merapikan bawang merah jualannya di Pasar Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (27/6/2022). ANTARA FOTO/Jojon
Pedagang merapikan bawang merah jualannya di Pasar Mandonga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (27/6/2022). ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan melaporkan harga cabai dan bawang merah yang mengalami reli kenaikan akibat stok masih defisit dari kebutuhan harian karena musim panen dan penyakit tanaman.

Dalam pantauan Kemendag satu minggu terakhir di 20 pasar induk, stok indikatif cabai sebesar 338,11 ton per hari, sementara normalnya pasokan sebesar 386.000 ton/hari. Artinya pasokan saat ini 12,41 persen dibawah pasokan normal.

Sementara stok indikatif bawang merah berada 22,33 persen di bawah pasokan normal. Semula per harinya tersedia 605,5 ton, kini hanya 470,31 ton.

Membandingkan stok indikatif kedua komoditas tersebut dalam satu minggu terakhir, per 21 Juni 2022 stok cabai berada 11,91 persen di bawah normal. Dalam satu minggu stok sudah menurun kembali sebesar 0,5 persen.

Stok bawang merah menurun jauh dari minggu lalu yang mana pasokan 8,5 persen di bawah normal, kini defisit 22,33 persen.

Laporan tersebut tertuang dalam Perkembangan Harga, Inflasi, dan Stok Indikatif barang Kebutuhan Pokok milik Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri yang dirilis pada Selasa (28/6/2022). 

Akibatnya, harga terpantau tinggi di wilayah-wilayah tertentu yang minim pasokan, salah satunya Jakarta.

Kemendag mencatat perkembangan harga cabai merah keriting, merah besar, dan rawit merah naik masing-masing 59,83 persen, 49,59 persen, dan 70,13 persen dibandingkan dengan harga di bulan lalu.

Kemendag mencatat Per 27 Mei 2022 harga eceran nasional cabai merah keriting sebesar Rp46.800/kg dan pada 28 Juni 2022 harganya menjadi Rp74.800/kg. Cabai merah besar berada di angka Rp72.700/kg dan cabai rawit merah seharga Rp95.100/kg58,12 persen dari Rp48.600 per kilogram.

Kenaikan tertinggi terjadi untuk cabai rawit merah yang pada bulan lalu di harga Rp55.900/kg menjadi Rp92.700/kg.

Adapun harga bawang merah telah lebih dahulu naik yang mana per 27 Mei 2022 mencapai Rp41.900 per kilogram atau naik 17,37 persen dari bulan sebelumnya, sementara per 21 Juni 2022 kembali naik sebesar 36,08 persen (mtm) menjadi Rp56.200/kg.

Kemendag mengatakan tren kenaikan harga cabai diakibatkan curah hujan yang masih relatif tinggi dan serangan penyakit patek. 

“Kenaikan harga cabai disinyalir karena curah hujan tinggi dan serangan penyakit Antracnose/patek di sentra produksi (Tuban, Blitar, dan Kediri) yang menyebabkan panen berkurang signifikan,” kata Kemendag lewat laporan tersebut dikutip Kamis (30/6/2022). 

Di sisi lain, bawang merah kekurangan stok akibat telah berlalunya musim panen dan memasuki musim tanam.

“Pasokan diperkirakan akan kembali normal pada masa panen raya bulan Juli sampai dengan September,” lanjut Kemendag.

Tidak semua wilayah mengalami kenaikan harga dan kekurangan pasokan komoditas tersebut. Wilayah-wilayah yang surplus seperti Sulawesi Selatan terpantau jauh lebih rendah dari harga di Jabodetabek.

Untuk itu, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional pada sejak 16 Juni hingga 28 Juni 2022 telah membantu mendistribusikan 51 juta ton cabai dari Sulawesi ke pasar di Jabodetabek.

Meski sudah dilakukan distribusi tersebut, stok masih belum cukup dan harga komoditas tersebut masih relatif tinggi dari harga acuan. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) meminta pemerintah untuk terus menekan harga cabai dan bawang merah.

“Kami meminta kepada pemerintah untuk membantu subsidi distribusi dari wilayah-wilayah yang surplus ke wilayah-wilayah yang kebutuhan konsumsinya cukup besar,” ujar Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan, Rabu (22/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper