Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Capai Kedaulatan Pangan, Pemprov Jatim Gandeng Maxxi Tani

Pemprov Jawa Timur menggandeng PT Maxxi Tani Teknologi mencapai kedaulatan pangan.
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat. Di kawasan pertanian padi ini banyak tumbuh pembangunan rumah baru yang dapat berdampak pada penyusutan luas lahan tanam padi./Bisnis-Noli Hendrarn
Seorang petani tengah berada di sawah di Sungai Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat. Di kawasan pertanian padi ini banyak tumbuh pembangunan rumah baru yang dapat berdampak pada penyusutan luas lahan tanam padi./Bisnis-Noli Hendrarn

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng perusahaan swasta, PT Maxxi Tani Teknologi, perusahaan yang bergerak di bidang digitalisasi proses pertanian untuk mencapai kedaulatan pangan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Jawa Timur merupakan provinsi utama penghasil produksi padi nasional. Pada 2021, total penanaman padi mencapai 1,74 juta hektare, dengan jumlah produksi sebesar 9,90 juta ton.

“Tidak berupaya agar Jawa Timur tidak hanya mencapai ketahanan pangan namun juga kedaulatan pangan. Pentingnya percepatan tanam ini mengingat Jawa Timur merupakan penyuplai 16 provinsi lain di Indonesia Timur. Jawa Timur selama dua tahun terakhir juga berhasil menjadi penghasil padi nomer satu di Indonesia,” katanya, dalam kegiatan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Desa Dempel, Kabupaten Ngawi, Minggu (24/4/2022).

Menurutnya, upaya kolaborasi tersebut juga merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan percepatan tanam untuk mencapai IP 400. Program IP400 merupakan inovasi dalam berusaha tani dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan lahan sehingga bisa tanam dan panen 4 kali dalam setahun

Khofifah mengatakan Kabupaten Ngawi adalah sentra produksi padi di Jawa Timur dengan luas areal penanaman seluas 146.816 hektare dengan hasil produksi 902.817 ton gabah kering giling (GKG) per tahun.

Sementara itu, Founder dan CEO PT Maxxi Tani Teknologi Nicholas Taniadi mengatakan pihaknya bekomitmen meningkatkan efisiensi produksi pertanian guna mempercepat masa tanam dengan tetap berfokus pada peningkatan hasil di tengah isu penurunan luas lahan karena pertumbuhan populasi.

“Penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya pendapatan petani adalah sebuah upaya yang perlu dilakukan di tengah kondisi penurunan luasan lahan dan peningkatan populasi. Secara umum, petani memiliki keterbatasan untuk mengakses teknologi yang sudah ada, hal ini disebabkan karena keterbatasan modal, informasi, dan manajemen,” katanya.

Untuk itu PT Maxxi Tani Teknologi, sebuah perusahaan yang memiliki visi “menyediakan teknologi untuk petani” hadir ditengah masyarakat petani padi dengan menyediakan akses untuk Teknologi dan pembiayaan. Teknologi antara lain traktor olah tanah, benih padi bersertifikat, penanaman dengan rice transplanter, pestisida serta penyemprotannya dengan drone, dan akhirnya panen dengan menggunakan combine harvester.

Sistem kemitraan Maxxi Tani telah dilakukan di Jawa Timur sejak 2021 dan saat ini telah dilaksanakan di 17 Kabupaten, dengan rencana penanaman pada 2022 seluas 30.000 ha dan bekerjasama dengan sekitar 100.000 petani.

Dari pengalaman para petani yang telah ikut di dalam kemitraan Maxxi Tani mendapatkan keuntungan antara lain pembiayaan, penghematan biaya budidaya sekitar 10 persen, dan peningkatan produksi sebesar 20 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper