Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Kunker ke Jepang, Undang Investor untuk Proyek TOD di MRT

Sejumlah proyek strategis menjadi fokus pembahasan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerjanya ke Jepang.
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (6/6/2021)./Antara
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (6/6/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan sejumlah pejabat Pemerintah Jepang maupun dengan pihak swasta dalam dua hari kunjungannya ke Jepang.

Sejumlah proyek strategis menjadi fokus pembahasan yakni MRT (North-South Fase 2 dan East-West), Pelabuhan Parimban Fase 1-2 (Paket 5 dan 6), Proving Ground, dan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.

“Bapak Presiden meminta kami mengawal ini. Oleh karenanya, saya mendahului datang ke Jepang untuk memastikan kelanjutan pembangunan infrastruktur transportasi, sebelum kunjungan Presiden yang kemungkinan akan hadir ke Jepang bulan Juli nanti,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (23/6/2022).

Terkait kelanjutan proyek pembangunan MRT, pemerintah mendorong percepatan penyelesaian negosiasi kontrak, dan pernyataan komitmen pendanaan, serta mendorong percepatan studi kajian proyek MRT Jakarta East-West.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengundang investor Jepang untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di kawasan stasiun MRT.

“Untuk kelanjutan proyek MRT, alhamdulillah dalam dalam waktu dekat akan ditandatangani satu kepastian pendanaan dari Jepang. Ini suatu hal yang menggembirakan agar pembangunan MRT bisa terus dilanjutkan,” ujarnya.

Kemudian, terkait Pelabuhan Patimban, pemerintah mendorong percepatan negosiasi penawaran proyek Pengembangan Pelabuhan Patimban Fase 1-2 (paket 5 dan 6), yang ditargetkan dilakukan penandatangannya pada tahun ini.

Selanjutnya, terkait Proving Ground atau tempat pengujian kendaraan bermotor, pemerintah mendorong pemerintah Jepang untuk memberikan dukungan kepada konsorsium Indonesia-Jepang untuk mendapatkan pembiayaan dengan biaya yang kompetitif. Dukungan dari investor atau lembaga keuangan Jepang sangat diperlukan untuk dapat memberikan bunga pinjaman yang rendah di bawah suku bunga komersil.

Sementara itu terkait Kereta Semi Cepat Jakarta - Surabaya, pemerintah mendorong untuk segera dilakukan kajian atau feasibility study (FS) yang bekerjasama dengan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper