Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut penyelidikan pengamanan (safeguard) untuk produk sabun Indonesia oleh Madagaskar telah dihentikan.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan dengan keputusan tersebut ekspor produk sabun Indonesia siap kembali menggeliat di pasar Madagaskar.
Keputusan ini tertuang dalam sirkulasi Notifikasi Madagaskar yang dirilis di situs Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 3 Mei 2022.
“Berita baik ini diyakini dapat menjadi dorongan bagi produsen sabun Indonesia untuk kembali menggeliat di pasar Madagaskar setelah terancam dikenakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan
[BMTP],” ujar Lutfi dalam siaran pers, Sabtu (11/6/2022).
Dia menuturkan produk sabun asal Indonesia dianggap memiliki potensi mengganggu kinerja industri produk serupa karena memiliki kualitas yang kompetitif dengan jangkauannya menyeluruh di Madagaskar.
Namun demikian, lanjutnya, keputusan pembebasan BMTP akhirnya diambil dan menjadi kabar gembira bagi eksportir Indonesia untuk menjadi lebih bersaing di pasar Madagaskar.
Baca Juga
Sebelumnya, Pemerintah Madagaskar menginisiasi penyelidikan safeguard produk sabun kepada semua negara, termasuk Indonesia pada 14 Agustus 2019.
Kemudian pada 14 September 2020, Otoritas Investigasi Madagaskar (ANMCC) merekomendasikan penerapan safeguard measures terhadap produk soap noodle (bahan dasar sabun) asal Indonesia dengan kuota sebesar 6,5 ribu ton per tahun.
Untuk produk yang melebihi kuota akan dikenakan bea masuk tambahan sebesar 34 persen dengan penurunan 2 persen setiap tahun hingga tahun keempat.
Bea masuk tambahan tersebut juga akan diberlakukan untuk impor produk sabun jadi. Namun, Pemerintah Madagaskar akhirnya memutuskan untuk tidak menerapkan tindakan safeguard meskipun ANMCC berpandangan industri produk sabun di Madagaskar mengalami kerugian material akibat impor produk serupa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada periode Januari–Maret 2022 nilai ekspor sabun dengan kode HS 340111, 340119, 340120, dan 340130 ke Madagaskar membukukan angka US$1,1 juta.
Nilai ini turun 46,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2021, nilai ekspor sabun Indonesia ke Madagaskar mencapai US$13,4 juta.