Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Minta Tambahan Anggaran Rp459 Miliar Lebih di 2023, Untuk Apa?

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp459.661.160.000 pada tahun 2023 kepada Kementerian Keuangan.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di sela-sela gelaran World Expo 2020 Dubai./Bisnis-Gajah Kusumo
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di sela-sela gelaran World Expo 2020 Dubai./Bisnis-Gajah Kusumo

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp459.661.160.000 pada tahun 2023 kepada Kementerian Keuangan. Hal tersebut tertuang dalam surat bernomor 460MDAGSD Nomor 6 tahun 2022 tanggal 3 Juni 2022 perihal tambahan anggaran 2023.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (7/6/2022).

Menurut Lutfi pengajuan anggaran tersebut diperuntukkan sebagai berikut, pertama pembangunan revitalisasi pasar rakyat dan sarana bantuan perdagangan sebesar Rp200.000.000.000.

Kedua, penyelenggaran ITCP baru di Karachi, pemindahan kantor perwakilan Perdagangan di luar negeri serta kegiatan promosi kegiatan promosi di luar negeri pascapandemi di beberapa lokasi sebesar Rp80.000.000.000.

Ketiga, penyelenggaraan akademi meteorologi sebesar Rp97.774.760.000. Keempat pengawasan kegiatan internal Rp10.000.000.000. Kelima pelayanan kalibrasi sebesar Rp11.950.000.000 dan keenam peningkatan pelayanan pengujian mutu barang Rp10.000.000.000.

Kemudian, ketujuh peningkatan tertib ukur sebesar Rp10.037.200.000 dan pengembangan kebijakan dan pemberdayaan konsumen sebesar Rp6.998.000.000. Kesembilan standarisasi pengendalian mutu Rp2.000.000.000 dan kesepuluh sosialisasi, edukasi, literasi perdagangan berjangka komoditas sebesar Rp30.901.200.000.

Adapun, pagu indikatif Kemendag tahun 2023 sebesar Rp2.140.206.191.000 atau turun sebesar Rp252.071.336.000 alias 10,6 persen.

Lutfi mengatakan, permintaan penambahan anggaran itu sejalan dengan rencana kerja dan anggaran tahun 2023. Adapun, sejumlah sasaran yang ditargetkan oleh Kemendag antara lain adalah pertama stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan pangan dengan indikator inflasi pangan bergejolak 3,1 kurang atau lebih 1 persen.

Kedua mewujudkan konsumen cerdas dan pelaku usaha yang tertib serta bertanggungjawab dengan indikator indeks perlindungan konsumen dan niaga dengan target indeks 53.

Ketiga, meningkatkan pasar produk dalam negeri dengan target pertumbuhan indicator sub sektor perdangan besar dan eceran bukan motor dan mobil terhadap PDB dengan target 5,6 persen.

Keempat, mengoptimalisasi perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas dengan indikator pertumbuhan berjangka komoditi dengan target 13 persen, pertumbuhan nilai resi Gudang yang diterbitkan dengan target 12 persen dan pertumbuhan realisasi nilai transaksi pasar lelang komoditas dengan target 7 persen.

“Kelima meningkatkan ekspor barang non-migas yang bernilai tambah dan jasa dengan indikator: pertama, neraca perdagangan antara US$10,61 miliar-US$11,86 miliar dengan target US$7,5 miliar,” ujar Lutfi.

Kemudian, kata Lutfi, target ekspor non-migas dengan target pertumbuhan 6,5 persen, FTA/PTA/CEPA yang ditargetkan 35 kesepakatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper