Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp103,1 Triliun, Keseimbangan Primer Ikut Positif

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa posisi keuangan negara hingga 30 April 2022 masih surplus sebesar Rp103,1 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan kinerja dan fakta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan April 2022, hari ini, Senin (23/5/2022).

Paparan akan dilakukan dalam Konferensi Pers APBN Kita sore ini. Adapun, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa posisi keuangan negara hingga 30 April 2022 masih surplus sebesar Rp103,1 triliun.

"Secara umum, postur APBN sampai akhir April 2022 dalam posisi surplus," ungkapnya. Alhasil, pembiayaan APBN turun menjadi Rp142 triliun pada akhir April 2022.

Menurutnya, APBN telah bekerja keras untuk mendukung pemulihan ekonomi. Bahkan, APBN telah menjadi shock arbsorber dari tekanan eksternal.

"APBN menjadi instrumen pertama dan utama yang diandalkan masyarakat," paparnya.

Kemenkeu juga mencatat keseimbangan primer pada April 2022 pada level positif, yakni mencapai Rp220,9 triliun.

"Keseimbangan primernya positif gak kecil, tetapi gede banget," paparnya.

Dari sisi belanja, mantan pejabat Bank Dunia mengungkapkan belanja negara telah mencapai Rp750,5 triliun atau sekitar 27,7 terhadap APBN.

Dari realisasi tersebut, belanja barang mencapai Rp77 triliun per 30 April 2022. Kemudian, belanja modal tercatat Rp33,4 triliun pada periode akhir April 2022.

Capaian tertinggi dibukukan oleh KemenPUPR sebesar Rp12,2 triliun.

Adapun, Sri Mulyani mengungkapkan pertumbuhan penerimaan pajak masih kuat hingga April 2022, akibat harga komoditas dan perbaikan ekonomi.

Penerimaan pajak Januari-April 2022 mampu tumbuh 51,5 persen menjadi Rp567,69 triliun.

Penerimaan pajak pada periode Mei-Desember 2022 diperkirakan akan tetap tumbuh namun tidak secepat periode Januari-April 2022.

"Ada normalisasi nantinya," ujar Sri Mulyani.

Berikut ini pos-pos realisasi APBN 2022 hingga April 2022.

- Pendapatan Rp853,6 triliun
- Penerimaan pajak Rp567,69 triliun
- PNBP Rp177,4 triliun
- Belanja negara Rp750,5 triliun
- Belanja pusat Rp508 triliun
- Belanja kementerian dan lembaga (K/L) Rp253,6 triliun
- Keseimbangan primer Rp220,9 triliun
- Surplus APBN Rp103,1 triliun


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper