Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kecuali Cabai! Kemendag Sebut Harga Bahan Pangan Stabil

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan kenaikan harga cabai, salah satunya disebabkan curah hujan yang masih tinggi di beberapa  daerah.
Cabai di salah satu pasar di Batam./Bisnis-Bobi Bani
Cabai di salah satu pasar di Batam./Bisnis-Bobi Bani

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan harga sebagian barang pangan sudah berangsur turun jika dibanding Lebaran, kecuali untuk produk hortikultura.

“Kenaikan produk hortikultura, khususnya cabai, salah satunya disebabkan curah hujan yang masih tinggi di beberapa  daerah. Diharapkan harga akan segera turun seiring panen yang diperkirakan dilaksanakan dalam beberapa minggu ke depan. Pemerintah terus memastikan kecukupan stok barang kebutuhan pokok agar masyarakat mendapat harga yang terjangkau,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (9/6/2022).

Sejumlah komoditas yang stabil harganya yakni beras berada di kisaran Rp10.500 per kilogram (medium) dan Rp12.500 per kilogram (premium). Kemudian, harga daging sapi terus turun di kisaran Rp135.000 per kilogram dari harga tertinggi Rp149.000 per kilogram saat momen Lebaran. 

Sementara itu, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per Rabu (8/6/2022), harga cabai rawit keriting, hijau, dan merah kompak mengalami kenaikan. Jika dirinci, harga cabai keriting naik menjadi Rp60.000 per kg, harga cabai hijau Rp58.800 per kg, dan harga cabai merah Rp80.350 per kg.

Sebelumnya, petani cabai melaporkan kondisi kenaikan harga cabai saat ini sebagai buntut dari serangan penyakit antraknosa atau patek yang merusak tanaman dan menyebabkan petani gagal panen.

Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid menyampaikan penyakit patek tersebut muncul akibat tanah yang saat ini tidak subur dan hujan yang menambah parah kondisinya.

“Bisa dipastikan tanah di kondisi sekarang ini karena tidak sehat. Selama ini nggak pernah diperhatikan sama petani, dia nggak pernah tahu dan gak ada yang kasih tahu. Hujan menambah tadinya rusak 70 persen, jadi rusak 90 persen,” jelas Abdul, Selasa (7/6/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper