Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ECB Pijaki Era Kebijakan Moneter Baru, Suku Bunga Acuan Naik Juli?

Presiden ECB Christine Lagarde dan para pejabat lainnya akan mengakhiri pembelian aset senilai triliunan euro.
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold

Bisnis.com, JAKARTA - European Central Bank (ECB) bakal segera memulai era kebijakan moneter baru dengan meninggalkan era suku bunga negatif di tengah inflasi yang tinggi.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (7/6/2022), Presiden ECB Christine Lagarde dan para pejabat lainnya akan mengakhiri pembelian aset senilai triliunan euro.

Pejabat moneter di kawasan euro memutuskan untuk keluar dari suku bunga negatif selama 8 tahun. Investor sekarang berspekulasi bahwa mengakhiri kebijakan di bawah nol dapat terealisasi paling cepat Juli.

Sementara itu, indeks harga konsumen naik lebih dari empat kali dari target 2 persen. Proyeksi ECB cenderung menunjukkan inflasi tidak akan turun di bawah target hingga 2024. Dengan demikian, ECB siap mengikuti rekan bank sentral lainnya, seperti Federal Reserve dalam menaikkan suku bunga.

“Dengan proyeksi tersebut, mereka dapat menunjukkan bahwa tiga syarat mereka terpenuhi [untuk mulai menghapus stimulus], kata ekonom di Bank J Safra Sarasin di Zurich Karsten Junius.

Tantangan yang akan dihadapi ECB akan semakin sulit dibandingkan sebelum pra pandemi. Inflasi sekarang mencapai 8 persen yang didorong oleh biaya energi dan gangguan logistik.

Ekonom Bloomberg memperkirakan proyeksi inflasi 2024 mencapai 2 persen, naik dari level pada Maret. Itu akan memenuhi persyaratan ECB bahwa pertumbuhan harga tidak hanya mempercepat untuk periode singkat, tetapi tetap tinggi dalam jangka menengah.

Namun, meskipun ECB bertindak jauh lebih lambat daripada rekan-rekannya, beberapa ekonom masih khawatir ECB bergerak terlalu cepat karena rebound pandemi di kawasan tersebut melawan kejutan harga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper