Bisnis.com, JAKARTA - China akan menambah kapasitas penambangan batu bara hingga lebih dari 300 juta ton pada tahun ini.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (21/4/2022), hal ini telah dikonfirmasi oleh kabinet China. Kenaikan itu bakal semakin memukul industri pengapalan di tengah lesunya impor.
Pihak berwenang sebelumnya tidak memberikan batas waktu untuk peningkatan bahan bakar fosil paling kotor.
Impor secara year to date sudah berjalan hampir seperempat di bawah laju yang ditetapkan pada tahun 2021 karena produksi dalam negeri yang tinggi.
Hal itu menyebabkan gangguan harga yang merugikan pemasok utama seperti Indonesia, Rusia, dan Mongolia.
China merupakan konsumen sekaligus produsen batu bara terbesar di dunia dengan total produksi dalam negeri lebih dari 4 miliar ton pada tahun lalu.
Baca Juga
Kapasitas tambahan ini tampaknya dimaksudkan untuk menyesuaikan impor tahunan khusus meskipun permintaan China akan naik sampai kira-kira 5 tahun ke depan.
Impor tidak mungkin dihentikan sepenuhnya karena kemungkinan langka masih ada.
Namun, Citigroup Inc. telah menyebut kesediaan China untuk menghapus pasokan luar negeri sebagai game changer potensial untuk pasar dunia.
Di sisi lain, hal ini dapat menimbulkan risiko penurunan besar terhadap harga bahan bakar fosil global selama beberapa tahun ke depan.