Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

61 Bendungan Akan Dibangun Selama Pemerintahan Jokowi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 61 bendungan selama periode Presiden Joko Widodo.
Suasana proyek pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Suasana proyek pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membangun sebanyak 61 bendungan selama periode 2015–2024. 

Dalam pembukaan World Water Forum ke-19 di Dakar, Senegal pada Senin (21/3/2022), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa pentingnya peran penyediaan dan pengelolaan air bersih untuk mengurangi tingkat kemiskinan.

Basuki mengungkapkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar dengan jumlah penduduk sekitar 271 juta jiwa dengan potensi air permukaan sekitar 2,78 triliun m3. Sayangnya, potensi tersebut tidak merata dalam skala tempat dan waktu.  

"Untuk menjamin ketahanan air dan pangan, pada periode 2015-2024, Pemerintah Indonesia berkomitmen membangun 61 bendungan untuk mencapai ketahanan inklusif pada perhubungan air, pangan, dan energi. Sampai saat ini sebanyak 29 bendungan sudah selesai dibangun," kata Basuki dalam keterangan resminya, Selasa (22/3/2022).

Penyelesaian 61 bendungan akan meningkatkan air untuk sistem irigasi dari 11 persen menjadi 20 persen. 

Dengan pasokan air yang terus menerus dari bendungan, intensitas tanam dapat ditingkatkan dari 2 kali setahun atau 3 kali per dua tahun.

Sementara itu, pada pembangunan area irigasi, Indonesia telah menyelesaikan seluas 1 juta hektar dan rehabilitasi 3 juta hektar pada periode 2015 – 2019. 

Pada 2020-2024, pemerintah berkomitmen untuk terus membangun 500.000 hektar area irigasi dan merehabilitasi 2 juta hektar jaringan irigasi, seperti food estate di Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan tempat lainnya.

Pemerintah juga memperkuat tanggung jawab terhadap air minum dan sanitasi, yang pada periode 2020–2024 ditargetkan 100 persen akses air minum aman dan 90 persen akses sanitasi layak. 

"Saat ini, persentase rumah tangga yang memiliki akses air minum yang aman adalah 92 peren dan akses ke limbah domestik adalah 78 persen. Dengan mencapai target ini, kita akan mengurangi stunting dan tingkat kemiskinan secara nasional," ungkapnya.

Menteri Basuki berharap melalui forum WWF ini dapat meningkatkan kerja sama dan mengembangkan tindakan di sektor kesehatan dan pendidikan, mengurangi ketimpangan dan kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mengatasi perubahan iklim dan melestarikan lingkungan. 

"Saya sangat berharap forum ini akan menghasilkan ide-ide baru, mengidentifikasi dan menguraikan inisiatif baru yang diperlukan, dan mendorong tindakan kolaboratif untuk kerja sama yang lebih baik dan lebih banyak untuk menyelesaikan masalah air dalam skala global, nasional, dan lokal," imbuhnya. 

Adapun, Forum WWF ke-9 2022 di Dakar fokus pada empat prioritas yaitu keamanan air dan sanitasi, air untuk pembangunan pedesaan, kerja sama dan pembiayaan pembangunan, serta, tata kelola dan inovasi dalam mencari solusi tentang berbagai isu dan masalah air.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper