Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Acara G20, Sri Mulyani Ungkap RI Habiskan Rp656 triliun untuk Pemulihan Ekonomi di 2021

Sri Mulyani memaparkan pemerintah Indonesia sudah menghabiskan sekitar US$45,9 miliar dolar atau 23,6 persen dari total pengeluaran 2021 untuk mendukung pemulihan ekonomi.
Layar menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia  Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Layar menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan pemaparan dalam Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia menghabiskan US$45,9 miliar atau setara dengan Rp656 triliun (asumsi kurs 14.300) sepanjang 2021 untuk mendorong pemulihan ekonomi. Hal tersebut membuat ekonomi berhasil tumbuh dari kondisi tahun pertama pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam gelaran G20 Finance Track Main & Side Events, Rabu (16/2/2022). Pertemuan daring itu merupakan bagian dari rangkaian acara Presidensi G20 oleh Indonesia.

Menurutnya, keuangan negara memiliki peranan penting bukan hanya dalam penanganan Covid-19, tetapi juga pemulihan ekonomi dari dampak pandemi. Kebijakan fiskal menjadi salah satu instrumen penting dalam menyediakan strategi countercyclical.

"Pada 2021, pemerintah Indonesia sudah menghabiskan sekitar US$45,9 miliar dolar atau 23,6 persen dari total pengeluaran 2021 untuk mendukung pemulihan ekonomi," ujar Sri Mulyani pada Rabu (16/2/2022).

Pengerahan dana dan berbagai kebijakan membuahkan hasil yakni pertumbuhan ekonomi 3,69 persen pada 2021, sesuai dengan batas bawah dari target pertumbuhan ekonomi pemerintah yakni 3,7 persen—4,5 persen. Capaian itu meningkat dari 2020 yang masih terkontraksi 2,07 persen.

Sri Mulyani menilai bahwa pemulihan kondisi ekonomi terjadi di berbagai sektor dan sisi. Sisi produksi tumbuh dengan baik begitu pun permintaannya, seiring meningkatnya kembali kepercayaan diri masyarakat untuk berkonsumsi.

Menurutnya, kinerja ekspor memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, didorong oleh pemulihan secara global. Pertumbuhan yang kuat pun tercatat di sektor perdagangan dan pertambangan, seiring meningkatnya harga komoditas.

"Perekonomian Indonesia telah mencapai dan melampaui level sebelum pandemi Covid-19. Ini membuat Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan pemulihan yang cepat," ujar Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper