Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Bangun Kereta Api Layang di Perkotaan, Pemerintah Harus Perhatikan Hal Ini

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan sejumlah catatan terkait rencana Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub yang ingin membangun jalan kereta api layang sebagai bentuk pengembangan sistem angkutan umum massal di enam wilayah metropolitan.
Pengendara sepeda motor melewati perlintasan sebidang tidak resmi jalur rel kereta di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/6). PT. KAI berkoordinasi dengan Pemda dan aparatur setempat akan menutup semua perlintasan sebidang di jalur kereta api secara bertahap./Antara
Pengendara sepeda motor melewati perlintasan sebidang tidak resmi jalur rel kereta di kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Selasa (26/6). PT. KAI berkoordinasi dengan Pemda dan aparatur setempat akan menutup semua perlintasan sebidang di jalur kereta api secara bertahap./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memberikan sejumlah catatan terkait rencana Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub yang ingin membangun jalan kereta api layang sebagai bentuk pengembangan sistem angkutan umum massal di enam wilayah metropolitan.

Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengakui, sekarang memang sudah saatnya mengantisipasi pertumbuhan penduduk di kota-kota besar di luar Jabodetabek.

“Namun catatan saya, mari kita melihat ketersediaan dana supaya kita tidak memaksakan diri,” katanya kepada Bisnis, Rabu (9/2/2022).

Menurut Aditya, pemerintah minimal harus melakukan peningkatan performance dengan menyediakan kereta api perkotaan yang sifatnya benar-benar perkotaan.

Artinya, tidak harus jalur layang tapi cukup moda angkutan, seperti kereta rel diesel (KRD) ataupun kereta rel listrik (KRL).

Dia menyebut, pembangunan jalur kereta api (KA) layang akan dibutuhkan dana yang cukup besar, pengadaan lahan yang sulit, dan waktu pengerjaan yang lama.

Meski begitu, dia memahami bahwa pengadaan jalur layang tentu memiliki tujuan yang baik, seperti menghindari perlintasan sebidang, meningkatkan keselamatan perjalanan kereta, mempersingkat waktu tempuh, dan menambah frekuensi perjalanan.

“Namun, yang jadi kritikal itu biayanya pasti naik lebih tinggi. Pengadaan lahan juga susah, dan waktu pengerjaannya juga lebih panjang. Mari kita hitung dengan seksama value dan benefit-nya bagaimana. Artinya, kalau memang dana dan investasinya ada atau lahannya memungkinkan, ya oke saja dengan elevated, tapi sebenarnya PR-nya kan juga tidak harus elevated kalau memang masih bisa memanfaatkan yang dipermukaan,” imbuh Aditya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah satu proyek prioritas perkeretaapian atau major project di 2022 dari DJKA adalah pengembangan sistem angkutan umum massal di enam wilayah metropolitan.

Pengembangan sistem angkutan massal itu meliputi pembangunan jalan KA layang Medan–Binjai di kawasan perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo selanjutnya disebut Kawasan Perkotaan Mebidangro; kemudian juga double track Kiaracondong–Cicalengka di Bandung Raya, dan sejumlah proyek fasilitas perkeretaapian di wilayah Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, proyek prioritas yang masuk dalam rencana kerja anggaran 2022 itu bertujuan untuk memperkuat layanan infrastruktur dan mendorong kegiatan pemulihan ekonomi.

“Selain Kereta Api Makassar–Parepare, major project atau yang menjadi prioritas di 2022 adalah kereta api kecepatan tinggi Pulau Jawa, tepatnya di Jakarta–Semarang dan Jakarta–Bandung, serta sistem angkutan umum massal perkotaan,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Rabu (9/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper