Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Progres Hampir 80 Persen, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Beroperasi Juni 2023

Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) mencapai 79,9 persen per 14 Januari 2022. Moda transportasi canggih itu pun ditargetkan dapat beroperasi dan melayani masyarakat pada Juni 2023.
Aktivitas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di salah satu tunnel atau terowongan di kawasan Tol Purbaleunyi KM 125, Cibeber, Cimahi Selatan, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Rachman
Aktivitas proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di salah satu tunnel atau terowongan di kawasan Tol Purbaleunyi KM 125, Cibeber, Cimahi Selatan, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) mencapai 79,9 persen per 14 Januari 2022. Moda transportasi canggih itu pun ditargetkan dapat beroperasi dan melayani masyarakat pada Juni 2023.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya terus melakukan pengerjaan konstruksi bangunan, sehingga diharapkan mega proyek ini dapat selesai sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Pada 17 Januari 2022, Presiden berkunjung ke tunnel 2 untuk memberi semangat pada kami. Beliau berharap pada akhir 2022 ini sudah bisa dilakukan uji coba tes dinamis dari Stasiun Tegalluar ke Padalarang, dan Juni 2023 bisa dioperasikan,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Senin (7/2/2022).

Dwiyana menyebut, progres konstruksi KCJB saat ini sudah mencapai 79,9 persen, yang secara mainline hampir 80 persen. Sementara itu, untuk kereta atau rolling stoknya sendiri sudah hampir 85 persen, dengan 8 trainset sudah mulai uji coba dinamik.

“Kami masih kurang tiga trainset lagi, masih dalam proses [uji coba],” tambahnya.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.

Dia menyebut, pembangunan jalur KCJB dilakukan sepanjang 142 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang lebih 46 menit. Namun, masih ada potensi pengembangan lintasan menuju Kroya, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya di jalur tersebut.

“Adapun, progres fisik sampai dengan 14 Januari 2022 adalah sebesar 79,9 persen. Untuk progres pengerjaan jembatan sebesar 89,30 persen, dan tunnel sudah mencapai 98 persen,” kata Zulfikri.

KCJB, sambung dia, adalah salah satu dari amanat RPJMN 2020–2024 mengenai pembangunan kereta api kecepatan tinggi pulau Jawa.

Zulfikri menuturkan, skema pembangunan KCJB pun mengalami perubahan dari Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 107/2015 menjadi Perpres Nomor 93/2021.

Adapun, beberapa poin yang berubah adalah terkait penugasan konsorsium yang diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang sebelumnya dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA.

Perubahan selanjutnya, ujar Zulfikri, adalah terkait penyelenggaraan sarana dan prasarana kereta cepat, terdiri dari trase Jakarta–Karawang–Padalarang–Bandung yang semula melalui Walini.

“Selanjutnya pendanaan dalam rangka pelaksanaan penugasan dapat bersumber dari APBN, dengan memperhatikan kapasitas dan kesinambungan fiskal,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper